Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derek Chauvin, Pelaku Pembunuhan George Floyd, Takkan Bersaksi di Pengadilan

Kompas.com - 16/04/2021, 10:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

MINNEAPOLIS, KOMPAS.com - Derek Chauvin, pelaku utama pembunuhan George Floyd, menyatakan tidak akan bersaksi di persidangan.

Dalam sidang Kamis (15/4/2021), Chauvin menekankan dia akan mengaktifkan Amendemen Kelima, berisi hak untuk tak berkata apa pun.

"Apakah ini sudah jadi keputusan Anda untuk tak bersaksi?" tanya Hakim Peter Cahill. "Benar, Yang Mulia," jawab Chauvin.

Baca juga: Sebab Kematian George Floyd Belum Ditentukan, Ini 3 Versinya...

Spekulasi apakah Derek Chauvin akan membela dirinya sudah menjadi topik utama sejak persidangan dimulai.

Si mantan polisi memastikan, dia takkan menghadapi juri dan mengaku tidak diancam atau dipaksa siapa pun.

Berdasarkan Konstitusi AS, warga berhak mengaktifkan Amendemen 5 dalam upaya untuk tak memberatkan diri mereka sendiri.

Sidang berlanjut dengan memanggil Dr Martin Tobin, ahli paru untuk membantah klaim karbon monoksida berkontribusi atas tewasnya George Floyd.

Klaim itu diungkapkan pensiunan patologi forensik, Dr David Fowler dalam kesaksian di sidang Rabu (14/4/2021), yang mengejutkan jaksa penuntut.

Dalam pernyataannya, Dr Fowler menerangkan bahwa saat Floyd, saturasi oksigen di darahnya 98 persen.

Baca juga: Sidang George Floyd, Hakim Tolak Mosi Pembebasan Derek Chauvin

Dilansir Sky News, Dr Fowler menyebut bahwa dua persen kandungan yang ada di darah Floyd merupakan karbon monoksida.

Bersaksi untuk membela Chauvin, Fowler mengatakan Floyd tewas karena gangguan ritme jantung, dan terjadi karena banyak faktor.

Menurut pakar, stres karena ditangkap dan pelepasan adrenalin dari tumor di perutnya berkontribusi atas kematiannya.

Belum lagi karbon monoksida yang keluar dari knalpot mobil polisi, bersama obat fentanil dan metamfetamin yang ditemukan di darahnya.

Ucapan Dr Fowler itu menegasikan pernyataan pakar sebelumnya, bahwa Floyd tewas akibat kekurangan oksigen.

Baca juga: Pakar di Sidang George Floyd: Tindakan Derek Chauvin Berlebihan dan Mematikan

Kurangnya oksigen itu disebabkan Derek Chauvin yang terus menindih lehernya menggunakan lutut selama sekitar tujuh menit.

Namun, saat dilakukan pemeriksaan silang oleh jaksa, Fowler mengakui ada pendapatnya yang harus terpental.

Di antaranya adalah tidak adanya temuan karbon monoksida, kemudian fakta bahwa mobil polisi merupakan hibrida.

Hakim Cahill menuturkan, argumentasi penutup akan digelar pada Senin (19/4/2021) sebelum para juri bersikap.

Derek Chauvin menjadi pelaku pembunuhan George Floyd pada Mei 2020, yang berujung pada kerusuhan di seluruh AS.

Baca juga: Sidang George Floyd, Pelatihan Polisi Derek Chauvin Ikut Disorot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com