MINNEAPOLIS, KOMPAS.com - Sidang George Floyd untuk mantan polisi Minneapolis, Derek Chauvin, turut menyeret pelatihan yang mengajarkan berlutut untuk menahan leher tersangka.
Derek Chauvin didakwa dengan pasal pembunuhan berlapis, setelah lututnya menindih leher George Floyd selama 9 menit 29 detik hingga tewas pada 25 Mei 2020.
Pembela mengatakan, apa yang dilakukan Chauvin sesuai dengan pelatihan yang didapatnya, dan George Floyd tewas karena kondisi kesehatannya.
Baca juga: Bersaksi di Sidang George Floyd, Petugas Damkar: Saya Dilarang Menolong
Kepala Polisi Minneapolis Medaria Arradondo dijadwalkan memberi kesaksian dalam minggu kedua sidang George Floyd, paling cepat mungkin Senin (5/4/2021).
Arradondo adalah kepala polisi pertama dari golongan Afro-Amerika di Minneapolis. Ia memecat Chauvin dan tiga polisi lainnya dalam kasus George Floyd pada Juni 2020.
"Kematian tragis Tuan George Floyd bukan karena kurangnya pelatihan, pelatihannya memang begitu. Chauvin tahu apa yang dia lakukan," kata Arradondo dikutip dari Associated Press.
Kepolisian Minneapolis langsung berbenah usai kematian George Floyd, dengan melarang polisi melakukan chokeholds dan memiting leher.
Baca juga: Perekam Video George Floyd Menangis di Sidang, Minta Maaf Tak Bisa Membantu
Arradondo dan Wali Kota Minneapolis Jacob Frey juga membuat beberapa perubahan kebijakan.