Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi AS Tembak Mati Pria Kulit Hitam, Picu Demo Rusuh Lagi di Minneapolis

Kompas.com - 12/04/2021, 17:38 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BROOKLYN CENTER, KOMPAS.com - Demo pecah lagi di Minneapolis, Amerika Serikat (AS), pada Minggu malam (11/4/2021) setelah polisi menembak mati seorang pria kulit hitam di kota tetangga.

Ratusan orang berkumpul di luar kantor polisi di Brooklyn Center, barat laut Minneapolis.

Polisi kemudian menembakkan gas air mata dan granat kejut ke arah para demonstran, menurut jurnalis AFP di lokasi kejadian.

Baca juga: Dewan Kota Minneapolis Berikan Ganti Rugi 388,4 Miliar bagi Keluarga George Floyd


Korban yang ditembak polisi bernama Daunte Wright (20). Ia sempat menelepon ibunya bahwa dirinya ditangkap polisi.

Ibu Daunte, Katie Wright, kemudian berbicara di hadapan massa pada Minggu malam, dia mendengar polisi menyuruh putranya meletakkan ponsel, kemudian salah satu petugas mematikan panggilan.

Tak lama kemudian Daunte Wright ditembak, menurut kesaksian pacarnya.

Biro Penahanan Kriminal Minnesota mengonfirmasi ke AFP, mereka sedang menyelidiki insiden penembakan di Brooklyn Center ini, tetapi tidak mengidentifikasi korban.

Baca juga: Razia Lalu Lintas, Polisi Minneapolis Tembak Mati Seorang Pria

Menurut pernyataan dari Departemen Kepolisian Brooklyn Center, polisi memberhentikan seorang pengemudi karena melanggar rambu lalu lintas.

Ketika mereka mendapati pelanggar memiliki surat perintah penangkapan, mereka mencoba untuk menahannya.

Pelanggar lalu kembali ke mobilnya, dan salah satu polisi menembakkan senjatanya. Korban pun tewas di lokasi kejadian.

Seorang penumpang wanita di dalam mobil menderita luka yang tidak mengancam nyawa dan dibawa ke rumah sakit setempat, kata pernyataan itu yang tidak mengidentifikasi perempuan tersebut.

Baca juga: Kekurangan Polisi, Minneapolis Siapkan Rp 7 Miliar untuk Sewa Pasukan Lain

Wali Kota Brooklyn City Mike Elliott menyebut penembakan itu tragis.

"Kami meminta pengunjuk rasa tetap damai dan pengunjuk rasa yang damai tidak akan ditindak dengan kekerasan," tulisnya di Twitter.

Namun bentrokan terjadi setelah beberapa ratus demonstran ditembaki gas air mata dan granat kejut di luar Mabes Polisi Brooklyn.

Insiden penembakan Daunte Wright ini terjadi di tengah sidang George Floyd untuk mengadili mantan polisi Derek Chauvin, yang berlutut di lehernya pada Mei 2020.

Pembunuhan George Floyd memicu demo besar berbulan-bulan di AS terhadap rasisme dan kebrutalan polisi, serta memantik amarah internasional.

Baca juga: Bersaksi di Sidang George Floyd, Petugas Damkar: Saya Dilarang Menolong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com