Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Klaim Fasilitas Nuklir Natanz "Disabotase", Pelakunya Disebut Israel

Kompas.com - 12/04/2021, 15:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

TEHERAN, KOMPAS.com - Sebuah fasilitas nuklir di Iran "disabotase" sehari setelah meluncurkan peralatan pengayaan uranium baru, kata pejabat tinggi nuklir negara itu.

Ali Akbar Salehi tidak mengatakan siapa yang harus disalahkan atas "aksi teroris" itu, yang menyebabkan mati listrik di kompleks Natanz di selatan Teheran pada hari Minggu.

Media massa Israel, di sisi lain, yang mengutip sumber-sumber intelijen mengatakan serangan itu adalah hasil dari serangan siber Israel.

Baca juga: Terjadi Kecelakaan di Fasilitas Nuklir Iran, Kedua Kalinya di Natanz sejak 2020

Pemerintah Israel sendiri belum mengomentari insiden itu secara langsung.

Tetapi dalam beberapa hari terakhir ini, Israel telah memperingatkan soal program nuklir Iran.

Insiden terbaru ibu terjadi ketika upaya diplomatik untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 - yang ditinggalkan oleh AS di bawah pemerintahan Trump pada 2018 - dilanjutkan.

Pada Sabtu, Presiden Iran Hassan Rouhani meresmikan sentrifugal baru di situs Natanz dalam sebuah upacara yang disiarkan langsung di televisi.

Sentrifugal adalah perangkat yang dibutuhkan untuk menghasilkan uranium yang diperkaya, yang dapat digunakan untuk membuat bahan bakar reaktor serta senjata nuklir.

Hal ini menunjukkan pelanggaran lain Iran atas kesepakatan 2015, yang hanya mengizinkan Iran untuk memproduksi dan menyimpan uranium yang diperkaya dalam jumlah terbatas untuk menghasilkan bahan bakar untuk pembangkit listrik komersial.

Baca juga: AS, Jepang, dan Korea Selatan Bersatu Lawan Program Nuklir Korea Utara

Apa yang dikatakan Iran?

Pada Minggu, juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Behrouz Kamalvandi, mengatakan sebuah "insiden" telah pada jaringan listrik fasilitas nuklir di pagi hari.

Kamalvandi tidak memberikan rincian lebih lanjut, tetapi mengatakan kepada kantor berita Iran Fars bahwa "tidak ada korban atau kebocoran".

Kemudian TV pemerintah membacakan pernyataan ketua AEOI Ali Akbar Salehi, yang menggambarkan insiden itu sebagai "sabotase" dan "terorisme nuklir".

"Mengutuk langkah tercela ini, Republik Islam Iran menekankan perlunya komunitas internasional dan Badan Energi Atom Internasional [IAEA] untuk menangani terorisme nuklir ini," katanya.

"Iran berhak menindak pelaku," tambahnya.

IAEA mengatakan pihaknya mengetahui laporan insiden tetapi tidak akan berkomentar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com