Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara-negara Arab Lakukan Adaptasi Tradisi Ramadhan Selama Pandemi

Kompas.com - 12/04/2021, 14:53 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber DW

Alasan utamanya karena jemaah diharuskan berada di ruang fisik yang sama dengan imam, atau pemimpin shalat.

Baca juga: Polisi Malaysia Peringatkan Warga agar Tak Mudik saat Ramadhan

Ulama di Mesir dan Arab Saudi setuju dengan perbedaan ini dan telah mengeluarkan fatwa, atau putusan agama, yang menyatakan bahwa shalat berjemaah online tidak sah.

Maka, solusi yang diajukan adalah "berdoa di rumah dengan keluarga yang dicintai."

Pada gilirannya, banyak sekali video dan panduan cara melakukan ibadah di rumah yang telah dipublikasikan secara online.

Di Iran, doa, pidato, dan pembacaan Al Quran disebarluaskan melalui siaran langsung media sosial. Bahkan pemimpin tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, mengadakan pembacaan Al Quran tahunannya melalui konferensi video.

Sementara Kementerian Wakaf Agama Mesir telah memberikan bimbingan kepada para pejabat. Doa di beberapa masjid akan disiarkan secara langsung sehingga jemaah dapat mengikuti di rumah.

Ceramah dan khotbah agama juga akan disiarkan secara online dan melalui platform media sosial.

Baca juga: Saat Ramadhan, Pemerintah Inggris Akan Beri Vaksin Covid-19 pada Malam Hari

Aturan jam malam 

Pembatasan dan jam malam telah diberlakukan dan beberapa diperpanjang.

Misalnya, Kerajaan Kesultanan Oman baru saja mengumumkan larangan pergerakan kendaraan dan orang di luar ruangan mulai pukul 21.00 hingga 04.00 selama Ramadhan. Aturan itu termasuk melarang aktivitas komersial sama sekali.

Di Maroko, jam malam diperpanjang dari pukul 20.00 hingga 06.00. Sementara di Turki, jam malam akan dibatasi pada akhir pekan.

Irak memberlakukan jam malam secara parsial selama seminggu dari pukul 21.00 hingga 05.00. Larangan yang lebih komprehensif diberlakukan pada Jumat dan Sabtu.

Ada dampak yang paling signifikan dari peraturan dan jam malam baru ini.

Yaitu orang-orang harus membatasi makan malam mereka dan melakukannya bersama anggota keluarga di rumah. Jadi tidak merayakan buka puasa bersama keluarga besar dan teman-teman di tempat umum atau restoran.

Oleh karena itu, restoran juga melakukan adaptasi dengan menyediakan bungkus makanan dalam skala kecil untuk pesanan antar. Tidak ada pesta makan malam besar mewah setelah matahari terbenam.

Pada gilirannya, ritel telah meningkat karena orang-orang mulai berbelanja online untuk barang-barang bertema Ramadhan untuk mendekorasi rumah mereka.

Baca juga: Gereja Jerman Izinkan Dipakai Shalat Jumat Saat Ramadhan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com