Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Kesehatan China Beri Klarifikasi Setelah Sebut Vaksin Negaranya Kurang Efektif

Kompas.com - 12/04/2021, 12:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Direktur Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) China memberikan klarifikasi setelah dia menyebut vaksin buatan negaranya kurang efektif.

Gao Fu menolak pemberitaan dari sejumlah media asing bahwa dia "mengakui" vaksin Covid-19 negaranya tidak terlalu melindungi dari virus.

Dalam wawancara eksklusif dengan Global Times, Gao menerangkan saat itu para ilmuwan di dunia mendiskusikan efikasi vaksin.

Baca juga: Pengakuan Langka, Pejabat China Akui Vaksinnya Kurang Efektif

Dia menawarkan untuk meningkatkan efektif, penyesuaian prosedur vaksinasi dan inokulasi menggunakan vaksin berbeda bisa jadi pilihan.

"Rerata perlindungan vaksin di seluruh dunia kadang tinggi, kadang rendah. Cara meningkatkan kemanjuran jadi pertanyaan semua ilmuwan," papar Gao.

Si pejabat kesehatan China mengemukakan, dia mengusulkan penyesuaian seperti dosis vaksin, interval, dan inokulasi berurutan dengan produsen berbeda.

Dia menyatakan, ini kali pertama manusia menderita Covid-19. Oleh karena itu, banyak problem saintifik yang perlu dikaji selama vaksinasi.

Gao Fu menjelaskan, prosedur selama ini mereka dasarkan pada ekstrapolasi inokulasi vaksin dari virus lain.

"Namun, di masa depan, jika kita harus berbenah, maka kita perlu menyesuaikan berdasarkan karakteristik virus dan situasi vaksinasi," paparnya.

Baca juga: Sudah Tepat, Chile Bela Vaksin Covid-19 Sinovac di Tengah Isu Soal Efektivitas Penggunaan

Terkait dengan pernyataannya yang dikutip media Barat vaksin buatan China kurang efektif, dia memberi klarifikasi.

"Itu sepenuhnya salah pemahaman," ujar Gao. Dikutip BBC, ucapannya langsung memantik kritik dari dalam negeri.

Di Weibo yang merupakan media sosial "Negeri Panda", banyak warganet meminta Gao untuk berhenti bicara.

Sebelumnya, dalam konferensi di Chengdu, Sabtu (10/4/2021), Gao menyatakan, efektivitas vaksin Covid-19 buatan mereka cukup rendah.

Oleh karena itu, dia menerangkan, Beijing sempat mempertimbangkan untuk mencampur dengan sejumlah vaksin lain.

Baca juga: Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Australia Atur Ulang Vaksinasi Covid-19

Tao Lina, pakar vaksin yang ikut dalam agenda tersebut, mengemukakan, Gao saat itu tengah melakukan komparasi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com