Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Ethiopian Airlines Salah Mendaratkan Pesawatnya di Bandara yang Belum Jadi

Kompas.com - 11/04/2021, 12:55 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

LUSAKA, KOMPAS.com – Sebuah pesawat kargo dari maskapai penerbangan Ethiopian Airlines secara salah mendarat di bandara yang masih dibangun di Zambia.

Hal itu disampaikan oleh seorang pejabat pemerintah Zambia pada Senin (5/4/2021) sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: 36 Hari Seorang Pilot Tersesat di Hutan Amazon Sendirian Setelah Alami Kecelakaan Pesawat

Pesawat tersebut terbang dari Addis Ababa, Etiopia, dan salah mendarat di bandara yang belum selesai di provinsi Copperbelt, Zambia, pada Minggu (4/4/2021).

Bandara yang belum selesai dibangun tersebut nantinya akan menjadi Bandara Internasional Copperbelt.

Selagi pembangunan bandara itu belum selesai, rute penerbangan ke provinsi Copperbelt dilayani oleh Bandara Internasional Simon Mwansa Kapwepwe, sekitar 15 kilometer jauhnya.

Sekretaris Tetap Kementerian Transportasi Misheck Lungu mengatakan pilot maskapai Ethiopian Airlines telah mendaratkan pesawatnya di bandara yang belum selesai dibangun itu karena kesalahan.

Baca juga: 2 Jet Tempur Taiwan Tabrakan, 1 Pilot Tewas, 1 Masih Hilang

"Ketika pilot akan mendarat, dia berkomunikasi dengan radar dan mereka mengatakan kepadanya, 'Kami tidak dapat melihatmu'," kata Lungu kepada AFP.

"Jadi pilot menggunakan penglihatannya karena dia tidak memiliki kendali dan mendarat di bandara yang masih dalam pembangunan,” sambung Lungu.

Lungu menambahkan bahwa tidak ada kerusakan yang terjadi dalam insiden tersebut. Dia juga berujar para penyelidik akan mengeluarkan "laporan komprehensif" atas insiden tersebut.

Pilot kemudian menerbangkan pesawat ke tujuan aslinya ke Bandara Internasional Simon Mwansa Kapwepwe.

Baca juga: Kucing Masuk Kokpit dan Mencakar Pilot, Pesawat Tarco Airlines Putar Balik

Ethiopian Airlines mengonfirmasi insiden itu. Perusahaan itu menambahkan, pihaknya sedang menyelidiki insiden tersebut dan bekerja sama dengan otoritas Zambia.

Melaui e-mail ke AFP, seorang juru bicara mengatakan Ethiopian Airlines bahwa pilot belum diberitahu tentang pembangunan bandara baru itu karena orientasi arah landasan pacunya sama dengan bandara tujuan.

Zambia adalah produsen tembaga terbesar kedua di Afrika. Sebagian besar dari mineral tersebut ditemukan di Copperbelt.

Pembukaan bandara baru buatan China di provinsi itu dijadwalkan pada pertengahan 2020. Tetapi rencana itu ditunda oleh pandemi virus corona.

Jika nanti selesai, fasilitas senilai 397 juta dollar AS itu akan memiliki daya dukung yang lebih besar dari pendahulunya, dengan fasilitas yang lebih komplit dan landasan pacu sepanjang 3.500 meter.

Baca juga: 2 Pilot dan Pejabat Maskapai Turki Terancam Penjara, Dituduh Mambantu Pelarian Mantan Bos Nissan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com