Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kucing Masuk Kokpit dan Mencakar Pilot, Pesawat Tarco Airlines Putar Balik

Kompas.com - 01/03/2021, 21:11 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KHARTOUM, KOMPAS.com - Pesawat maskapai Tarco Airlines terpaksa putar balik ke Sudan setelah seekor kucing masuk dan mencakar pilot di tengah penerbangan.

Seharusnya, pesawat itu berangkat dari Khartoum menuju Doha, Qatar, pada Rabu pekan lalu (23/2/2021) seperti jadwal biasanya.

Namun saat di udara selama 30 menit, kepanikan terjadi buntut adanya "penumpang" yang memasuki ruang kokpit.

Baca juga: Berkat Microchip, Kucing Hilang 15 Tahun Bersatu dengan Majikannya

Berdasarkan harian lokal Sudan Al-Sudani dikutip Russian Today Senin (1/3/2021), penumpang itu adalah seekor kucing yang marah.

Hewan itu bertindak agresif dengan menyerang pilot. Setelah upayanya mengusirnya gagal, mereka terpaksa putar balik ke Khartoum.

Dalam penyelidikan, diketahui pada malam sebelum terbang, pesawat Tarco Airlines itu sempat menginap di hangar bandara.

Diduga, kucing itu masuk ke dalam pesawat setelah menyelinap di sela pemeriksaan dan bersembunyi hingga mengudara.

Ini bukan kali pertama "aksi pembajakan" dilakukan kucing. Pada 2004, sebuah pesawat Belgia terpaksa kembali ke Brussels.

Penyebabnya adalah kucing bernama Gin yang entah bagaimana bisa lolos dari tas majikannya, dan masuk ke ruang kemudi.

Gin bertindak agresif dengan mencakar kopilot, membuat burung besi yang saat itu membawa 63 penumpang mendarat di Brussels.

Di tahun yang sama, sebuah maskapai di Bangladesh juga mendapat serangan dari kucing liar ketika terbang ke Dhaka.

Saat itu, menara pengawas sempat menawarkan pilot untuk mendapatkan perawatan pertama. Namun, pesawat tetap terbang hingga tujuan.

Kemudian di 2013, penerbangan kargo dari Riyadh ke Hong Kong harus dibatalkan karena hewan kecil itu menyusup ke kokpit.

Kucing itu dilaporkan terkejut ketika pilot menyalakan mesin pesawat, dan mendaratkan beberapa cakaran ke wajah.

Baca juga: Bantai Kucing dan Konsumsi Dagingnya untuk Obat Darah Tinggi, Pria 62 Tahun Terancam Penjara 9 Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com