Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meghan Markle Berusaha Keras Hadiri Pemakaman Pangeran Philip

Kompas.com - 11/04/2021, 11:24 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Mirror

LOS ANGELES, KOMPAS.com – Istri Pangeran Harry, Meghan Markle, telah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa terbang dari Amerika Serikat (AS) ke Inggris untuk menghadiri pemakaman Pangeran Philip.

Namun upaya tersebut dihalangi oleh para dokter karena alasan medis. Pasalnya, Meghan dalam keadaan hamil tua sebagaimana dilansir Mirror, Sabtu (10/4/2021).

Baca juga: Pangeran Philip Dimakamkan pada 17 April, Ini Rencana Prosesinya

Sementara itu, Istana Buckingham mengonfirmasi bahwa Pangeran Harry akan menhadiri prosesi pemakaman Duke of Edinburgh pada 17 April mendatang.

Istana Buckingham juga mengumumkan bahwa Meghan tidak bisa menghadiri pemakaman Pangeran Philip setelah nasihat medis melarangnya naik pesawat dari AS ke Inggris.

Pasangan suami istri (pasutri) tersebut mengunggah penghormatan kepada Pangeran Philip melalui situs web yayasan mereka Archewell pada Jumat.

"Untuk mengenang Yang Mulia Duke of Edinburgh 1921-2021. Terima kasih atas pelayanan Anda ... Anda akan sangat dirindukan,” bunyi tulisan itu.

Baca juga: Meghan Markle Tak Akan Hadiri Pemakaman Pangeran Philip, Ini Alasannya

Diberitakan sebelumnya, Pangeran Philip meninggal dunia dalam usia 99 tahun pada Jumat (9/4/2021). Suami Ratu Elizabeth II tersebut akan disemayamkan di Kapel St George pada 17 April.

Prosesi tersebut digelar sejalan dengan pedoman pembatasan sosial Covid-19 dari pemerintah Inggris, artinya hanya 30 orang yang dapat hadir. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pun tidak akan hadir.

Orang-orang yang datang dalam prosesi pemakaman tersebut terdiri atas kerabat dekat keluarga kerajaan seperti Rau Elizabeth, anak-anak, serta cucu-cucunya.

Sementara itu, Pangeran Harry belum pernah kembali ke Inggris sejak dia dan memutuskan keluar dari kerajaan pada Januari 2020.

Baca juga: Pangeran Philip Dipuja Sebagai Dewa oleh Suku Pedalaman di Vanuatu

Kehadirannya dalam prosesi pemakaman Pangeran Philip akan menandai kedatangannya yang pertama ke Inggris sejak dia memutuskan keluar dari kerajaan.

Hubungan pasutri tersebut dengan keluarga kerajaan menegang sejak mereka mengumumkan keluar dari kerajaan dan berbicara kepada presenter televisi terkenal, Oprah Winfrey.

Pasangan itu mengungkapkan sejumlah kejutan dalam wawancaranya dengan Oprah, termasuk klaim rasialisme yang mereka terima.

Dalam sebuah momen langka, Pangeran William membantah klaim tersebut dengan menyebut bahwa Keluarga Kerajaan Inggris bukanlah keluarga yang rasis.

Baca juga: 31 Fakta Menarik Pangeran Philip dalam Perjalanan Hidupnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com