Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggah Video Menari di TikTok, Miss Papua Niugini Dipaksa Tanggalkan Mahkotanya

Kompas.com - 08/04/2021, 16:41 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

PORT MORESBY, KOMPAS.com - Miss Papua Niugini (PNG) Lucy Maino, telah dicopot dari mahkotanya setelah videonya menari goyang bokong (twerking) dibagikan di TikTok.

Para pengamat mengatakan bahwa insiden tersebut mengungkapkan budaya misogini yang mengakar di negara itu.

Baca juga: Mahkota Pemenang Ratu Kecantikan Sri Lanka Dicopot Paksa karena Dia Diduga Bercerai

Lucy Maino, yang juga menjabat sebagai wakil kapten tim sepak bola wanita Papua Niugini, menghadapi pelecehan online yang luar biasa setelah dia membagikan video dirinya twerking di aplikasi berbagi video TikTok.

Video twerking sebenarnya umum di unggah di aplikasi TikTok. Tapi video Maino yang sekarang dihapus, disorot netizen PNG yang menilai tidak pantas bagi "panutan" untuk membagikan video dirinya menari dengan cara itu.

Video tersebut diunduh dari akun pribadinya dan dibagikan di platform media sosial dan YouTube, di mana ribuan orang menumpuk melontarkan kritik pada wanita 25 tahun ini.

Setelah video dan reaksi buruk itu, Maino "dibebas tugaskan” oleh panitia Miss Pacific Islands Pageant PNG (MPIP PNG) minggu ini.

“Tujuan inti kami adalah pemberdayaan perempuan. Kami adalah platform kontes unik yang mempromosikan warisan budaya, nilai-nilai tradisional, dan berbagi melalui pariwisata tentang negara dan masyarakat kami,” kata panitia dalam sebuah pernyataan melansir Guardian pada Rabu (7/4/2021).

“MPIP PNG mempromosikan nilai-nilai kepercayaan, harga diri, integritas, dan layanan masyarakat dengan fokus paralel pada pendidikan.”

Baca juga: Sempat Dicopot Paksa karena Dituduh Cerai, Mahkota Ratu Kecantikan Sri Lanka Dikembalikan

Allan Bird, gubernur East Sepik dan salah satu ketua Koalisi Parlemen Menentang Kekerasan Berbasis Jender, mengecam pelecehan online terhadap Maino.

“Masyarakat macam apa yang mengutuk penyiksaan dan pembunuhan perempuan tapi marah ketika seorang wanita muda membuat video dansa?" tulisnya di media sosial.

Seorang mantan Miss PNG, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan insiden itu menunjukkan misogini yang mengakar di negara itu.

“Saya yakin, jika seorang tokoh laki-laki membuat (video) TikTok, kami semua akan tertawa atau bahkan memujinya,” katanya.

Maino menerima beasiswa sepak bola yang memungkinkannya menyelesaikan gelar dalam administrasi bisnis di Universitas Hawaii.

Dia mewakili Papua Niugini sebagai wakil kapten tim nasional 2019, memenangkan dua medali emas di Pacific Games 2019 di Apia, Samoa.

Dia kemudian dinobatkan sebagai Miss Papua Niugini pada 2019. Peran ini melibatkannya bertindak sebagai duta budaya untuk negara dan advokat untuk wanita.

Dia terus menjalankan perannya selama satu tahun tambahan karena pandemi Covid-19.

Baca juga: Mencium Bibir Bocah Laki-laki di Video TikTok, Pria Ini Ditahan Polisi Malaysia

Banyak orang mengkritik komite Miss PNG karena tidak mendukung Maino setelah dia diserang karena video tersebut.

Seorang advokat wanita, yang tidak ingin disebutkan namanya karena takut menjadi sasaran orang-orang yang melecehkan Maino secara online, berkata: "Komite seharusnya dapat menanganinya dengan lebih baik dengan terlebih dahulu menguraikan klausul yang dia langgar sebagai ratu yang sedang berkuasa.”

Menurutnya, penyelenggara kontes tersebut secara sepihak menyalahkannya dan tidak memberinya kesempatan untuk keluar dan berbicara. Itu bukan cara yang baik untuk menyelesaikan masalah.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Papua Niugini mengungkapkan ketidakpuasan mereka melalui pernyataan di Facebook.

“Kami melihat kehancuran akibat kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak di negara yang indah ini. Beberapa telah kehilangan nyawa mereka karena penindasan … Ini dimulai dengan memberitahu wanita bahwa mereka harus menutup diri. Di mulai dengan memberitahu wanita, mereka tidak boleh menari seperti itu. "

The Guardian mendekati Maino dan komite MPIP PNG untuk memberikan komentar tetapi mereka tidak menanggapi pada saat publikasi.

Baca juga: Video TikTok Sasha Obama Menari yang Viral Dihapus, Ada Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com