Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anak Pertaruhkan Nyawa, Selamatkan Keluarga dari Kekejaman ISIS di Mozambik

Kompas.com - 07/04/2021, 13:52 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CBS News

Pemberontakan di Cabo Delgado dimulai tiga tahun lalu. Tapi pergerakan telah meningkat secara dramatis dalam beberapa bulan terakhir.

Yang dipertaruhkan adalah proyek gas alam senilai 50 miliar dollar AS (Rp 723,5 triliun) yang sedang dikembangkan oleh perusahaan Perancis dan AS. Jaraknya hanya beberapa mil di selatan Palma.

Persenjataan baru kelompok ISIS yang lebih canggih ditampilkan secara penuh dalam serangan di Palma. Tembakan, granat dan mortir menghantam kota tanpa henti selama berhari-hari.

Baca juga: Anggota ISIS Shamima Begum Tepergok Mengantre di Bank yang Membayar Uang Ilegal

Penyerbuan hotel

Khawatir para militan akan menyerbu hotel, Adrian mempertaruhkan nyawanya untuk mengambil senjata yang disimpan di kendaraan yang ditinggalkan di luar gedung.

Wesley terus mengawasi, dan menjadi semakin panik karena saudaranya terlalu lama. Adrian akhirnya berhasil kembali dengan AK-47. Tetapi senjata jenis itu akan sedikit berguna melawan militan bersenjata lengkap.

"Mungkin ada periode satu jam di mana itu menjadi tenang," kenang Wesley.

"Selain itu, itu tanpa henti ... Ada tembakan tepat di sekitar kami. Kami dikelilingi oleh sekitar 15 pemberontak yang menembaki kami dari balik tembok."

Keduanya tahu tembok itu tidak cukup tinggi untuk menahan para anggota ISIS dalam waktu lama.

Jadi bersama dengan semua orang yang bersembunyi di hotel, mereka membuat panggilan darurat terus menerus meminta bantuan apa pun yang bisa mereka dapatkan. Tetapi tidak ada yang datang.

Wesley terus berusaha meyakinkan ayah dan saudara laki-lakinya bahwa mereka semua akan selamat dari cobaan itu.

"Satu hal yang saya katakan kepada mereka adalah: Saya senang saya di sini bersamamu, dan bukan di tempat lain menonton apa yang terjadi di TV. Saya bersyukur bisa bersama kalian saat ini. Jadi, ya hanya untuk menjaga satu sama lain," kenangnya kepada CBS News.

Baca juga: Seperti Ini Kengerian Serangan ISIS di Kota Mozambik

Bertahan atau kabur

Pada hari ketiga terjebak di hotel, satu-satunya harapan penyelamatan mereka datang. Helikopter berputar-putar di atas hotel, diterbangkan oleh perusahaan keamanan swasta Afrika Selatan.

Mereka mendengarkan selama berjam-jam saat pesawat melawan para jihadis dan mengevakuasi para korban. Tapi saat malam menjelang, helikopter kehabisan bahan bakar dan mereka harus kembali.

Ketika gerilyawan ISIS mengepung hotel, mereka yang berada di dalam menghadapi pilihan yang menakutkan: Tetap di tempat dan berharap bisa diselamatkan, atau kabur.

"Kami tahu pada Jumat malam… Kami tidak akan bertahan satu malam lagi," kata Wesley kepada CBS News. "Jika mereka masuk… kita akan dibantai."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com