Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langgar Jam Malam, Dua Pria Dihukum Squat 300 Kali lalu 1 Tewas Besoknya

Kompas.com - 06/04/2021, 12:24 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

 

MANILA, KOMPAS.com - Seorang pria Filipina meninggal dunia setelah diduga dipaksa oleh penjaga desa melakukan squat sebanyak 300 kali.

Keluarga korban mengatakan, perintah itu diberikan sebagai hukuman karena melanggar karantina virus corona.

Darren Manaog Penaredondo ketahuan membeli air minum setelah jam 6 sore. Dia lalu dituduh melanggar jam malam Covid di kota General Trias, di provinsi Cavite, menurut laporan Rappler.

Baca juga: Perlakukan Suami seperti Anjing demi Hindari Jam Malam, Istri Ini Didenda Rp 17 Juta

Provinsi ini berada di bawah "status karantina komunitas ketat," yang mencakup jam malam dari jam 6 sore sampai jam 5 pagi.

Pasangan Penaredondo, Reichelyn Balce, memberitahu Rappler bahwa Penaredondo dan pria lain yang diduga melanggar larangan Covid-19, pada Kamis pekan lalu (1/4/2021).

Mereka kemudian “dibawa ke Plaza Malabon di depan balai kota. Disana petugas keamanan awalnya menyuruh mereka melakukan squat 100 kali pada.

Pihak berwenang diduga mengatakan pasangan itu akan dipaksa untuk mengulangi latihan jika mereka tidak selaras.

Karena peringatan itu, keduanya akhirnya terpaksa melakukan latihan, gerakan squat, sebanyak 300 kali, tulis Balce dalam sebuah unggahan di Facebook.

Peñaredondo tiba di rumah pukul 8 pagi keesokan harinya.

Baca juga: Tiga Pengunjuk Rasa Myanmar Tewas setelah Ratusan Orang Menentang Jam Malam


 

Menurut cerita Balce, pria berusia 28 tahun itu hampir tidak bisa bergerak tanpa bantuan karena dia sangat lelah. Penaredondo memberitahu Balce bahwa dia juga jatuh "beberapa kali" saat menjalankan hukuman itu.

“Sepanjang hari itu, dia berjuang untuk berjalan, dia hanya merangkak,” tulisnya.

Kemudian pada hari yang sama, saudaranya mulai kejang dan seketika jantungnya berhenti.

Dia sempat tersadar kembali sebentar, tetapi lalu meninggal sekitar jam 10 malam.

Kepala polisi kota, letnan kolonel Marlo Nillo Solero, mengatakan kepada Rappler bahwa tidak ada hukuman seperti itu bagi orang-orang yang melanggar pembatasan Covid-19.

“Sebagai gantinya, kami melakukan ceramah,” katanya melansir Guardian pada Selasa (6/4/2021)

Baca juga: Demi Beli Susu untuk Bayinya, Ayah Ini Langgar Jam Malam dan Berujung Ditahan

Halaman:

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com