BANDAR SERI BEGAWAN, KOMPAS.com - Para pemimpin Asia Tenggara (ASEAN) bakal bertemu untuk membahas situasi yang tengah terjadi di Myanmar.
Pernyataan itu disampaikan Brunei Darussalam selaku ketua, di mana agendanya akan berlangsung di Jakarta, Indonesia.
Saat ini, Myanmar tengah berada dalam krisis buntut kudeta militer yang terjadi pada 1 Februari lalu.
Baca juga: Junta Militer Myanmar Buru 40 Pesohor hingga Influencer yang Melawan Mereka
Aktivis menyatakan, 557 orang tewas dibunuh aparat dengan junta militer makin memperketat internet.
Indonesia memimpin upaya di ASEAN untuk mengedepankan solusi negosiasi, meski adanya kesepakatan tak mencampuri urusan domestik negara lain.
Dalam pernyataan gabungan di Malaysia, Brunei menuturkan mereka sudah memberi tahu kepada menteri maupun pejabat negara anggota.
Isi pemberitahuan itu supaya mereka menyiapkan segala keperluan untuk pertemuan yang berlangsung di Sekretariat ASEAN, Jakarta.
Pernyataan itu disampaikan setelah Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin bertemu Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah.
"Kedua pemimpin sepakat, para pemimpin Asia Tenggara harus mendiskusikan situasi yang terjadi di Myanmar," demikian keterangan itu.
Hanya saja seperti dikutip Reuters via Channel News Asia Senin (5/4/2021), tak dijelaskan kapan pertemuannya digelar.
Baik Muhyiddin dan Sultan Bolkiah mengaku prihatin dengan banyaknya korban yang jatuh di Burma, nama lama Myanmar.
Mereka menyerukan supaya semua pihak yang bertikai untuk menghentikan kekerasan, dan segera mencari jalan keluarnya.
Baca juga: Demonstran Myanmar Pakai Telur Paskah Simbol Menentang Junta Militer
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.