AMMAN, KOMPAS.com - Pangeran Hamzah dari Jordania, dituduh berkomplot melawan saudara tirinya, Raja Abdullah II.
Hamzah berbicara dengan nada menantang, bersikeras tidak akan mematuhi perintah yang membatasi gerak-geriknya.
Pemerintah menuduh Pangeran Hamzah terlibat konspirasi menghasut untuk mengacaukan keamanan negara.
Baca juga: Pangeran Hamzah bin Hussein Dituduh Hendak Kacaukan Jordania dengan Bantuan Asing
Akibatnya, Pangeran Hamzah (41) dijadikan tahanan rumah di dalam istana di ibu kota Amman, dan sedikitnya 16 orang lainnya juga ditahan.
"Saya tidak akan bergerak dan mengeskalasi sekarang, tapi pastinya saya tidak akan menurut ketika mereka berkata Anda tak bisa keluar, Anda tak bisa meng-twit, Anda tak bisa berkomunikasi dengan orang lain, Anda hanya diizinkan bertemu keluarga Anda," katanya dalam rekaman audio yang diunggah di Twitter, Minggu malam (4/4/2021).
Kantor berita AFP mewartakan, Pangeran Hamzah adalah mantan putra mahkota yang dicopot gelarnya oleh Abdullah pada 2004.
Ia kemudian menjadi kritikus vokal kerajaan, dengan menuduhnya melakukan korupsi, nepotisme, dan pemerintahan otoriter.
Baca juga: Seorang Pangeran Tuduh Raja Jordania Korupsi, Ini Tanggapan Militer