Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Paskah Paus Fransiskus: Perang di Masa Pandemi "Memalukan"

Kompas.com - 05/04/2021, 12:39 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Paus Fransiskus mengecam konflik bersenjata yang terus berkecamuk, bahkan ketika pandemi virus corona melanda, sebagai hal yang "memalukan."

Hal itu disampaikan dalam pidato Minggu Paskah, ucapan harapan sukacita pada hari raya umat Kristeni pada Minggu (4/3/2021).

Pemimpin Gereja Katolik Roma ke 266 ini menyatakan kemarahan di awal pidatonya. Dia mencela perang dan konflik yang tidak berkurang jumlahnya. Padahal krisis kesehatan terburuk dalam satu abad tengah terjadi di seluruh dunia.

Baca juga: Paskah di Sri Lanka, Umat Kristen Kenang Para Korban Pengeboman Gereja

“Pandemi masih menyebar, sementara krisis sosial dan ekonomi masih parah, terutama bagi masyarakat miskin. Namun demikian, “ini memalukan” karena konflik bersenjata belum berakhir dan persenjataan militer terus diperkuat,” kecamnya terdengar marah.

Paus berdoa agar otoritas publik memastikan mereka yang membutuhkan bantuan memiliki standar hidup yang layak.

Sebab pandemi telah secara dramatis meningkatkan jumlah orang miskin, memicu penderitaan sosial dan ekonomi yang parah, dan membuat ribuan orang putus asa.

Dia menyatakan keprihatinannya tentang penderitaan dari banyak konflik bersenjata di dunia di Afrika, Timur Tengah, Amerika Latin, Asia dan Eropa Timur.

Saat ini menurutnya, vaksin adalah "alat penting" dalam perang pandemi. Paus Fransiskus menyerukan "semangat tanggung jawab global." Serta mendorong semua negara mengatasi "penundaan dalam distribusi vaksin" dan memastikan vaksin menjakau negara-negara termiskin.

“Setiap orang, terutama yang paling rentan di antara kita, membutuhkan bantuan dan memiliki hak untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan,” seru Pimpinan Katolik Roma yang berusia 84 tahun melansir AP.

Baca juga: Jutaan Orang di Dunia Rayakan Paskah dalam Keadaan Lockdown

Keprihatinan juga disampaikan terhadap mereka yang menjadi korban perang dan konflik lainnya. Seperti di Haiti, salah satu negara termiskin di dunia dan yang telah didera oleh protes kekerasan dan perselisihan politik termasuk dugaan kudeta.

Paus Fransiskus mendesak orang Haiti "untuk tidak dikuasai oleh kesulitan, tetapi tetap melihat ke masa depan dengan memiliki keyakinan dan harapan."

Paus Fransiskus juga memberikan dukungan kepada kaum muda di Myanmar. Menurutnya, mereka "berkomitmen untuk memperjuangkan demokrasi, dan membuat suara mereka didengar dengan cara damai."

Di samping itu, ucapan terima kasih disampaikan kepada Lebanon dan Yordania karena menerima pengungsi dari perang di Suriah.

Doa juga dipanjatkan agar perdamaian akhirnya datang kepada jutaan orang yang hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi.Termasuk agar konflik di Yaman dan Libya segera berakhir.

Baca juga: Demonstran Myanmar Pakai Telur Paskah Simbol Menentang Junta Militer

Menyoal penderitaan orang-orang di kawasan Afrika, Paus Fransiskus mengecam "kekerasan internal dan terorisme internasional, terutama di Sahel dan Nigeria."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com