Daerah bermasalah lainnya yang ia sebutkan adalah provinsi Tigray di Etiopia dan provinsi Cabo Delgado di Mozambik. Wilayah itu telah diwarnai oleh pertempuran selama berhari-hari dengan pemberontak untuk mengontrol kota.
Paus Fransiskus juga berdoa untuk kepulangan yang aman bagi para tahanan konflik berkepanjangan di Eropa, di timur Ukraina dan di Nagorno-Karabkh.
Sebelumnya pada hari itu, Paus Fransiskus merayakan Misa Paskah di Basilika Santo Petrus. Umat yang hadir berjumlah hampir 200 jiwa sesuai dengan protokol pandemi, dibandingkan dengan ribuan pada masa normalnya.
Biasanya, Paus Fransiskus akan menyampaikan pidato Paskah menyoal permasalahan dunia dari balkon tengah basilika, yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus.
Sebaliknya, ini adalah tahun kedua pidato Paskah disampaikan di dalam ruangan untuk mencegah orang banyak berkumpul.
Baca juga: Demi Myanmar Damai, Paus Fransiskus Siap Berlutut di Jalan
“Saudara dan saudari terkasih, sekali lagi tahun ini, di berbagai tempat, banyak orang Kristen telah merayakan Paskah di bawah pembatasan yang ketat dan, kadang-kadang, tanpa dapat menghadiri perayaan liturgi,” kata Paus Fransiskus, sebelum menawarkan berkat Apostolik khusus kepada umat beriman di seluruh dunia.
"Kami berdoa agar pembatasan itu, serta semua pembatasan kebebasan beribadah dan beragama di seluruh dunia, dapat dicabut dan semua orang diizinkan untuk berdoa dan memuji Tuhan dengan bebas,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.