BALTIMORE, KOMPAS.com - Pekerja di pabrik Baltimore yang memproduksi dua vaksin virus corona secara tidak sengaja mencampur bahan-bahan kedua vaksin beberapa minggu lalu.
Insiden ini menyebabkan sekitar 15 juta dosis vaksin Johnson & Johnson rusak dan memaksa regulator untuk menunda otorisasi jalur produksi pabrik.
Pabrik ini dijalankan oleh Emergent BioSolutions, mitra produksi vaksin Covid-19 Johnson & Johnson dan AstraZeneca.
Baca juga: Situs Berita Indonesia Diblokir China Tanpa Alasan
Pejabat federal mengaitkan kesalahan itu dengan kesalahan manusia.
Insiden kesalahan pencampuran bahan vaksin itu telah menghentikan pengiriman dosis vaksin Covid-19 Johnson & Johnson di Amerika Serikat (AS) untuk beberapa waktu ke depan.
Sementara Food and Drug Administration AS masih melakukan penyelidikan atas kasus ini.
Johnson & Johnson telah memperkuat kontrolnya atas pekerjaan Emergent BioSolutions, untuk menghindari penyimpangan kualitas lebih lanjut.
Baca juga: Vaksin Dosis Tunggal Johnson & Johnson Disetujui WHO, Efektif 66 Persen
New York Times melaporkan pada Kamis (1/4/2021), kesalahan ini sangat memalukan bagi Johnson & Johnson, yang vaksin satu dosisnya dipercaya telah mempercepat program imunisasi nasional AS.
Insiden itu diyakini tidak memengaruhi dosis Johnson & Johnson yang saat ini diberikan dan digunakan secara nasional. Pasalnya semua dosis tersebut diproduksi di Belanda, di mana pengoperasiannya telah sepenuhnya disetujui oleh regulator federal.
Tetapi semua pengiriman lebih lanjut dari vaksin Johnson & Johnson seharusnya datang dari pabrik besar di Baltimore. Total jumlahnya diproyeksi mencapai puluhan juta dosis di bulan depan.
Menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, rencana pengiriman tersebut kini dipertanyakan setelah adanya masalah di pabrik dan masalah kontrol kualitas masih ditangani.
Baca juga: Disetujui WHO, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui dari Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson
Pejabat federal AS masih berharap memiliki dosis yang cukup untuk memenuhi komitmen Presiden AS Joe Biden.
Biden menargetkan dapat menyediakan vaksin yang cukup pada akhir Mei untuk mengimunisasi setiap orang dewasa.
Di luar kejadian ini, dua pabrikan resmi federal lainnya, Pfizer-BioNTech dan Moderna, terus menghasilkan vaksin Covid-19 seperti yang diharapkan.
Pfizer mengirimkan dosisnya lebih cepat dari jadwal. Sementara Moderna hampir memenangkan persetujuan untuk mengirimkan botol vaksin yang dikemas dengan hingga 15 dosis, bukan 10, yang selanjutnya meningkatkan stok nasional AS.
Baca juga: Mengenal Vaksin Johnson & Johnson yang Dapat Izin Penggunaan Darurat dari WHO
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.