KOMPAS.com - Selama sepekan terakhir, aksi demonstrasi menentang junta militer di Myanmar masih terus berlangsung dan menjadi sorotan dunia.
Sementara itu di Amerika Serikat (AS), wabah Covid-19 telah menewaskan lebih dari 500.000 orang sejak pandemi dimulai.
Selain itu, dinas intelijen AS merilis dokumen yang sangat rahasian mengenai keterlibatan Putra Mahkota Arab Saudi dalam pembunuhan jurnalis cum kolumnis The Washington Post Jamal Khashoggi.
Berikut kami rangkumkan kabar dunia sepekan dari kanal Global Kompas.com edisi Senin (22/2/2021) hingga Sabtu (27/2/2021).
Para demonstran di Myanmar menyerukan pemogokan massal yang sedianya digelar pada Senin (22/2/2021) untuk memprotes kudeta militer.
Seruan tersebut ditanggapi oleh junta militer dengan ancaman terselubung ihwal penggunaan kekuatan mematikan.
Seruan untuk pemogokan massal dilontarkan pada Minggu (21/2/2021) oleh Gerakan Pembangkangan Sipil di Myanmar.
Penasaran dengan kelanjutan beritanya? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.
Baca juga: Demonstran Myanmar Serukan Mogok Massal, Junta Militer Langsung Keluarkan Ancaman
Wabah Covid-19 di AS telah menewaskan lebih dari 500.000 orang sejak pandemi dimulai, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins pada Senin (22/2/2021).
Angka itu adalah jumlah korban meninggal akibat virus corona tertinggi di seluruh dunia.
Anda bisa membaca berita mengenai jumlah korban meninggal di AS karena Covid-19 melalui tautan ini.
Indonesia menjadi sasaran baru amuk massa anti-kudeta Myanmar, sejumlah media asing menyoroti langkah Kementerian Luar Negeri RI.
Reuters menggulirkan kabar tentang rencana penerbangan Menteri Luar Negeri Indonesia ke Myanmar, menurut surat dari Kementerian Perhubungan tertanggal Selasa (23/2/2021).
Kantor berita Perancis AFP pada Selasa menyebutkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang mendukung peran perantara perdamaian, ketika negara terkaya di dunia mengutuk junta militer yang melawan protes anti-kudeta dengan kekerasan.
Anda bisa membaca sorotan media asing terhadap Indonesia mengenai kudeta militer Myanmar di sini.
Baca juga: Sorotan Media Asing terhadap Indonesia yang Diprotes Massa Anti-Kudeta Myanmar
Dua jet pribadi yang digunakan oleh pasukan pembunuh Arab Saudi yang menewaskan dan diduga memenggal Khashoggi dimiliki oleh sebuah perusahaan Mohammed bin Salman (MBS).
Perusahaan itu kurang dari setahun sebelumnya telah disita oleh Putra Mahkota Kerajaan yang berkuasa, menurut dokumen pengadilan yang baru-baru ini diajukan dilihat oleh CNN.
Dokumen-dokumen itu diajukan sebagai bagian dari gugatan perdata dari Kanada awal tahun ini.
Bagaimana kelanjutan beritanya? Simak berita ini selengkapnya di sini.
Baca juga: Dokumen Sangat Rahasia Ungkap Detail Keterlibatan Putra Mahkota Saudi dalam Pembunuhan Khashoggi
Bom presisi dengan berat 500 pon dilaporkan menjadi senjata yang digunakan AS untuk menyerang fasilitas milisi di Suriah timur yang didukung Iran, pada Kamis (25/2/2021) malam waktu setempat.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa Joe Biden memilih opsi penyerangan tingkat menengah dari sejumlah opsi yang diajukan oleh militer AS dengan perkiraan korban minimum.
Penasaran dengan kelanjutan beritanya? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.
Baca juga: AS Gunakan Bom Presisi 500 Pon dalam Serangan Pertamanya di Suriah
Jack Ma tampaknya mulai memenangi sedikit dukungan dari Presiden China Xi Jinping.
Hubungan keduanya sempat tegang sejak akhir tahun lalu, yang berujung pada penerapan peraturan baru yang membatasi ruang gerak bisnis taipan teknologi China itu.
Pada Sabtu (27/2/2021), perusahaan Alibaba milik Jack Ma menjadi salah satu dari ratusan perusahaan yang mendapat pujian dari Xi minggu ini.
Anda bisa membaca berita ini selengkapnya di sini.
Baca juga: Sempat Bersitegang, Pemerintah China Kini Puji Jack Ma Ternyata Ini Alasannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.