KABUL, KOMPAS.com - Kisah pilu muncul di Afghanistan, ketika puluhan orang rela menjual ginjalnya demi membayar utang.
Di pinggiran kota miskin Herat di Afghanistan barat, setidaknya 32 orang dari 150 keluarga memiliki bekas luka operasi ginjal, kata Ebrahim Hakimi tetua setempat.
Laporan dari The Telegraph pada Selasa (23/2/2021) mengungkap sekelompok pria memperlihatkan bekas luka sepanjang sekitar 30 cm di samping perut mereka.
Baca juga: Video Ledakan Besar Pelabuhan Afghanistan, 100 Kapal Tanker Hangus, 20 Orang Luka
Garis yang merupakan bekas pembedahan itu hanya contoh kecil dari banyaknya warga Afghanistan yang rela menjual ginjalnya.
Hakimi melanjutkan, pria-pria itu terpaksa melakukannya karena faktor kemiskinan dan ada pasar gelap yang menjual organ ilegal di kota itu.
"Semua orang ini bisa saja jadi perampok atau menodongkan senjata untuk mendapat uang, tetapi mereka tidak melakukannya."
"Yang mereka punya adalah ginjal dan mereka menjualnya demi keluarga," ujar Hakimi.
Namun, menjual ginjal terkadang tak sebanding dengan risiko yang mereka tanggung.
Baca juga: Korban Sipil Konflik Afghanistan-Taliban 2020 Capai 8.820, Meningkat Setelah Pembicaraan Damai
Kesehatan menjadi taruhannya dan peluang kerja mengecil, demi uang instan puluhan juta rupiah.
The Telegraph pekan lalu bertemu dengan puluhan pria dan wanita, yang mengaku telah menjual ginjalnya meski melanggar hukum.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan