Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina "Tawarkan" Perawatnya ke Inggris dan Jerman demi Dapat Vaksin Covid-19

Kompas.com - 25/02/2021, 17:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Filipina akan mengizinkan ribuan tenaga kesehatannya bekerja di Inggris dan Jerman. Asalkan, kedua negara itu setuju menyumbangkan vaksin virus corona bagi negara di kawasan Asia Tenggara itu.

Hal itu disampaikan pejabat senior Filipina pada Selasa (23/2/2021), yang menjanjikan tenaga kesehatan (nakes) yang dikirim sebagian besar adalah perawat.

Kementerian Kesehatan Inggris mengatakan tidak tertarik dengan kesepakatan semacam itu. Sebab prioritasnya adalah menggunakan suntikan di dalam negeri.

Pejabat Pemerintah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson itu juga menambahkan pihaknya akan berbagi kelebihan vaksin secara internasional, tapi nanti di masa depan.

Filipina, memiliki jumlah kasus virus corona tertinggi di Asia. Negara ini telah melonggarkan larangan untuk menempatkan petugas kesehatannya di luar negeri. Tetapi masih membatasi jumlah profesional medis yang meninggalkan negara itu menjadi 5.000 per tahun.

Baca juga: Nakes Filipina Tidak Diberi Vaksin Sinovac karena Kemanjuran Rendah

Alice Visperas, direktur biro urusan internasional kementerian tenaga kerja, mengatakan Filipina terbuka untuk mencabut batasan tersebut. Tapi pihaknya meminta ada imbalan vaksin dari Inggris dan Jerman.

Vaksin itu ditargetkan digunakan untuk menyuntik pekerja yang keluar dan ratusan ribu orang Filipina yang dipulangkan.

Perawat termasuk di antara jutaan orang Filipina yang bekerja di luar negeri. Profesi itu memberikan lebih dari 30 miliar dollar AS (Rp 422,4 triliun) setahun, dalam bentuk devisa yang penting bagi perekonomian Filipina.

"Kami sedang mempertimbangkan permintaan untuk mencabut batas penyebaran, sesuai kesepakatan," kata Visperas kepada Reuters.

Inggris memiliki angka kematian akibat virus corona, tertinggi kelima di dunia. Sementara Jerman memiliki angka infeksi terbanyak ke-10 secara global.

Inggris mengatakan ada 11.000 lebih perawat yang bekerja di Layanan Kesehatan Nasional (NHS) dibandingkan tahun lalu.

Meskipun berterima kasih kepada 30.000 orang Filipina yang bekerja untuk NHS, Inggris menyatakan tidak perlu kesepakatan menukar vaksin untuk lebih banyak perawat.

"Kami tidak memiliki rencana untuk menyetujui kesepakatan vaksin dengan Filipina terkait dengan perekrutan perawat lebih lanjut," kata seorang juru bicara kementerian kesehatan Inggris, mengutip janji Boris Johnson untuk berbagi suntikan cadangan di akhir tahun.

"Kami telah mengonfirmasi akan berbagi kelebihan vaksin di masa depan - misalnya melalui kumpulan pengadaan internasional COVAX."

Baca juga: Pilih Suntik di Pantat, Presiden Filipina Tolak Divaksin Covid-19 secara Terbuka

Filipina ingin mendapatkan 148 juta dosis vaksin secara keseluruhan, sementara Inggris telah memesan lebih dari 400 juta dosis, enam kali lipat populasinya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com