Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Skandal Vaksin, Menkes Argentina Diminta Presiden Mengundurkan Diri

Kompas.com - 22/02/2021, 07:08 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Presiden Alberto Fernández mencopot menteri kesehatan Argentina pada Jumat setelah seorang jurnalis lokal terkenal mengatakan menteri kesehatan itu telah divaksin Covid-19 secara istimewa setelah memintanya dari kementerian.

Presiden menginstruksikan kepala stafnya untuk meminta pengunduran diri menteri kesehatan Ginés González García, yang bertanggung jawab atas strategi Covid-19 pemerintah, terang seorang pejabat pemerintah, yang tidak berwenang untuk merilis informasi ini dan berbicara kepada Associated Press (AP) secara anonim.

Baca juga: Setelah Terkuak Teman-temanya Potong Antrean Vaksinasi, Menkes Argentina Mengundurkan Diri

Penyuntikan itu terjadi menyusul laporan dalam beberapa hari terakhir bahwa wali kota, legislator, aktivis dan orang-orang yang dekat dengan kekuasaan politik menerima suntikan vaksin meskipun tidak berada dalam kelompok prioritas dokter, tenaga kesehatan dan orang tua yang menjadi prioritas.

Di Twitter, González Garcia mengatakan bahwa dia menyetujui permintaan presiden untuk mundur, namun bersikeras dia dipaksa turun dari jabatan karena "kesalahpahaman".

Dia mengatakan bahwa orang yang divaksinasi termasuk dalam kelompok yang berada dalam target kampanye vaksin saat ini.

Baca juga: Argentina Sahkan UU Aborsi

Carla Vizzotti, pejabat nomor 2 di kementerian di bawah González García, akan mengambil alih posisinya sebagai menteri, lapor kantor berita negara Télam.

Kehebohan di Argentina menyusul keributan di Peru minggu lalu setelah dipastikan bahwa lebih dari 400 pejabat politik dan orang-orang terkemuka lainnya, termasuk kabarnya Presiden Martín Vizcarra, diam-diam menerima dosis vaksin yang diproduksi oleh perusahaan farmasi China Sinopharm di hadapan para profesional kesehatan.

Pencopotan González Garcia terjadi setelah jurnalis Horacio Verbitsky, menceritakan dalam kolomnya di situs web dan di radio yang dipandang sebagai media pro-pemerintah.

Baca juga: Belarusia dan Argentina Mulai Vaksinasi Covid-19 dengan Sputnik V Produksi Rusia

Verbitsky mengatakan dia menelepon menteri untuk meminta vaksinasi dan González García memanggilnya ke Kementerian Kesehatan di mana dia menerima Sputnik Vaksin V yang disuntikkan pada Kamis.

“Saya memutuskan untuk divaksinasi. Saya mulai mencari tahu di mana harus melakukannya. Saya menelepon teman lama saya Ginés González García, yang telah saya kenal jauh sebelum dia menjadi menteri,” kata Verbitsky kepada sebuah stasiun radio lokal.

"Saya pergi ke kementerian dan tim vaksinasi ada di sana."

Baca juga: [BIOGRAFI TOKOH DUNIA] Diego Maradona, Anak Emas Argentina di Sepak Bola

Pemerintahan Fernández telah dikritik keras karena lambannya operasi vaksinasi di Argentina.

Sejauh ini, negara Amerika Selatan itu telah menerima sekitar 1,5 juta dosis, kebanyakan Sputnik V tetapi juga AstraZeneca, jumlah yang tidak cukup untuk mengimunisasi populasi 40 juta.

Argentina telah memiliki 2 juta orang yang terinfeksi oleh virus corona dan 50.857 kematian akibat Covid-19.

Baca juga: Argentina Mulai Pajaki Orang Kaya untuk Bayar Penanganan Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com