Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimediasi Rusia, Israel-Suriah Tukar Tawanan, 2 Gembala untuk 1 Wanita Israel

Kompas.com - 19/02/2021, 11:05 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Suriah bertukar tawanan dengan Israel melalui mediasi yang ditengahi oleh Rusia.

Dua gembala asal Suriah ditukar dengan seorang wanita Israel dalam kesepakatan pertukaran tawanan, Kamis (18/2/2021).

Militer Israel mengatakan bahwa 2 orang gembala Suriah telah ditahan sejak beberapa pekan lalu setelah melewati perbatasan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Rudal ke Suriah, Ditangkis Sistem Pertahanan Udara

Militer memulangkan 2 genbala itu kepada perwakilan palang merah internasional melalui Quneitra Crossing sesuai dengan arahan pemerintah Israel, terang pernyataan militer dikutip AFP.

Pihak militer Israel tidak memberikan detail tentang identitas orang-orang yang mereka tawan dan bebaskan itu namun kantor berita SANA di Damaskus mengonfirmasi pertukaran itu dan menyebut 2 gembala itu bernama Mohammed Hussein dan Tarek Al Obeidan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian mengonfirmasi bahwa pertukaran itu dimediasi oleh Rusia, yang punya hubungan dekat dengan pemerintah Suriah dan menempatkan tentara mereka di negara itu.

Baca juga: Kisah Pengungsi Suriah Jadi Caleg di Pemilu Jerman 2021

Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas kesepakatan itu.

Tentang wanita Israel yang dibebaskan Suriah dalam pertukaran itu, Netanyahu mengatakan bahwa kondisinya kini sedang menuju ke rumahnya. Wanita itu ditangkap setelah tersesat di perbatasan.

Israel mengungkap pertukaran itu dilakukannya dengan itikad baik.

Baca juga: Israel Dilaporkan Serang Suriah Lagi, Dicegat Sistem Pertahanan Udara

Sebagai bagian dari perjanjian itu juga menurut Netanyahu, seorang aktivis Suriah bernama Nihal Al Mokt yang kini tengah melakukan pengabdian masyarakat akan dipersingkat hukumannya menjadi 3 bulan.

Sebelumnya, kantor berita SANA mengatakan kedua gembala Suriah dibebaskan menyusul kesepakatan yang dilakukan melalui "mediasi Rusia" serta mengizinkan pembebasan Al Mokt.

Netanyahu pada Selasa malam telah mengadakan pertemuan kabinet darurat untuk membahas situasi "kemanusiaan" di Suriah.

Baca juga: 57 Pasukan di Suriah Tewas dalam Serangan Udara Israel Paling Mematikan

Menanggapi pertukaran tahanan itu, Netanyahu mengatakan bahwa momen itu persoalan "hidup atau mati".

"Saya sendiri yang menghubungi Presiden (Vladimir) Putin untuk menyelesaikan masalah," kata Netanyahu kepada sebuah stasiun radio militer Israel.

Israel merebut sebagian besar Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam Perang Enam Hari tahun 1967 dan kemudian mencaploknya dalam suatu tindakan yang tidak diakui oleh internasional.

Baca juga: Israel Kembali Serang Suriah, Beberapa Rudal Dijatuhkan Melalui Serangan Udara

Secara teknis, kedua negara itu masih berperang. Israel rutin menyerang Suriah melalui udara, sebagian besar menyerang target yang berkaitan dengan Iran.

Hal itu bertujuan agar Iran, musuh bebuyutan Israel tidak mampu mencengkram dan menguasai perbatasan utara Suriah.

Baca juga: Israel Dilaporkan Serang Suriah Saat Hari Natal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com