Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Pendaki yang Hilang di "Gunung Ganas K2" Dinyatakan Tewas

Kompas.com - 19/02/2021, 10:15 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Tiga pendaki yang sebelumnya dikabarkan hilang di Gunung K2 Pakistan diyakini tewas di gunung itu, ungkap seorang pejabat Pakistan, Kamis (18/2/2021).

Laporan itu muncul lebih dari sepekan setelah tiga pendaki itu dinyatakan hilang saat berusaha mencapai puncak tertinggi kedua di dunia.

Para pendaki itu adalah John Snorri dari Islandia, Juan Pablo Mohr dari Chili dan Muhammad Ali Sadpara dari Pakistan.

Baca juga: Tiga Pendaki yang Hilang di Gunung Ganas K2 Masih Belum Ditemukan

 

Ketiganya kehilangan kontak dengan base camp pada 5 Februari, memicu upaya penyelamatan besar-besaran yang mencakup helikopter dan pesawat militer.

"Semua pakar cuaca, pendaki, dan pakar dari militer Pakistan telah sampai pada kesimpulan bahwa manusia tidak bisa bertahan hidup begitu lama di cuaca yang ekstrem.

Itulah mengapa kami umumkan bahwa mereka sudah tiada," terang Raja Nasir Ali Khan, Menteri Pariwisata provinsi Gilgit-Baltistan di mana Gunung "Ganas" K2 berada.

Meski begitu, Khan mengatakan pencarian jenazah mereka akan tetap dilakukan.

Baca juga: Tiga Pendaki Hilang di Gunung K2 Pakistan, Sehari Setelah Temuan Korban Tewas

Selepas pengumuman tersebut, putra dari salah satu pendaki yang dinyatakan tewas mengungkapkan isi hatinya kepada awak media.

"Keluarga saya telah kehilangan sosok ayah yang baik dan bangsa Pakistan kehilangan seorang pendaki gunung yang hebat, pemberani dan berpengalaman," ujar Sajid Ali Sadpara, putra dari pendaki Muhammad Ali Sadpara dikutip kantor berita AFP.

"Kata-kata tidak akan pernah bisa cukup menggambarkan betapa sakitnya yang kami rasakan kini," ujar para kerabat dari pendaki yang bernama Mohr di Santiago dalam pernyataan singkat.

Mereka akan mengucapkan terima kasih kepada kru pencari di Pakistan setelah misi pencarian berakhir.

Baca juga: Berhasil Taklukkan Gunung K2 yang Mematikan, 10 Pendaki Nepal Disambut bak Pahlawan

Berita kematian 3 pendaki itu semakin membuat musim dingin di K2 terkesan sangat pahit. Dua pendaki sebelumnya telah tewas pada Januari.

Namun, ada juga yang selamat. Sebuah tim pendaki Nepal berhasil mencapai puncak K2, membuat sejarah dan membuat keluarga serta bangsa mereka bergembira karena bangga.

Puluhan pendaki telah menuju ke K2 dalam beberapa bulan terakhir, mencoba menjadi yang pertama melakukan pendakian musim dingin di "Gunung Ganas" K2.

Baca juga: Puncak Gunung Everest Tempat Sampah Tertinggi di Dunia

Kondisi di K2 sangat ekstrem dengan angin dapat bertiup pada kecepatan lebih dari 200 kilometer per jam (125 mil per jam) dan suhu dapat turun hingga minus 60 derajat Celcius (minus 76 Fahrenheit).

Dengan perbatasan Pakistan dibuka dan hanya sedikit tempat lain yang dikunjungi karena pandemi virus corona, pada musim dingin ini, empat tim berjumlah sekitar 60 pendaki berkumpul di gunung K2.

Tidak seperti Gunung Everest, yang telah didaki oleh ribuan pendaki tua dan muda, K2 jauh lebih jarang dilalui karena kondisinya yang sulit.

Baca juga: Atap Dunia Makin Kotor, Sampah di Everest Akan Diubah Jadi Karya Seni

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com