Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 19/02/2021, 07:11 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pfizer-BioNTech mengumumkan uji coba baru untuk mengevaluasi vaksin Covid-19 mereka ke wanita hamil.

Sebab, iu hamil dikesampingkan dalam uji klinis pertama, yang artinya data dalam kelompok ini masih terbatas.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan, vaksinasi tidak wajib bagi ibu hamil, dan menyarankan para wanita tersebut untuk berkonsultasi dulu jika memiliki pertanyaan tentang risiko.

Baca juga: Kiprah Hacker Korea Utara, Curi Uang Triliunan Rupiah sampai Retas Vaksin Pfizer

Dr Anna Durbin profesor kesehatan internasional di Johns Hopkins Bloombeerg School of Public Health menerangkan ke ABC News, "Uji coba ini akan memberi data penting tentang keamanan dan imunogenisitas vaksin pada wanita hamil."

"Data ini belum didapat dalam uji coba Fase 3 dan akan membangun kepercayaan untuk penggunaan vaksin ini pada wanita hamil," terangnya.

Uji coba vaksin virus corona Pfizer Fase 2/3 akan melibatkan sekitar 4.000 wanita dengan usia kehamilan 24-34 minggu, kata Pfizer dalam siaran persnya.

Separuh peserta akan disuntik vaksin, sedangkan setengah pastisipan lainnya bakal diberi plasebo.

Baca juga: Studi di Israel Sebut Kasus Gejala Covid-19 Turun 94 Persen dengan Vaksin Pfizer

Studi ini akan mencakup wanita hamil yang sehat berusia 18 tahun ke atas di AS, Kanada, Argentina, Brasil, Chile, Mozambik, Afrika Selatan, Inggris Raya, dan Spanyol.

Peserta uji coba akan mendapat dua dosis vaksin corona dengan jarak 21 hari, dan mereka akan dipantau selama 7-10 bulan untuk menilai keamanan ibu dan bayinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi bayi juga akan dipantau sampai usia 6 bulan, untuk melihat apakah ada transfer antibodi dari ibu yang divaksin.

"Wanita hamil memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi dan mengalami Covid-19 yang parah, itu sebabnya kami mengembangkan vaksin yang aman dan efektif untuk populasi ini," kata Dr William Gruber Wakil Presiden Senior Penelitian dan Pengembangan Klinik Vaksin untuk Pfizer.

Baca juga: Karyawan Singapura Disuntik 5 Dosis Vaksin Pfizer karena Miskomunikasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber ABC News
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+