Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Akan Sumbangkan 10 Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke Covax

Kompas.com - 04/02/2021, 15:44 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China berencana menyumbangkan 10 juta dosis vaksin Covid-19 ke Covax, program distribusi vaksin internasional yang didukung WHO.

Rencana itu disampaikan China pada Rabu (3/2/2021), dalam upaya mengubah persepsi tentang perannya dalam pandemi virus corona.

Program Covax bertujuan menyediakan 2 miliar dosis vaksin corona. Mereka mengumpulkannya dari negara-negara kaya, dengan maksud agar negara-negara yang lebih miskin bisa kebagian.

Baca juga: China Bantah Tudingan Jadi Dalang di Balik Kudeta Militer Myanmar

Covax melakukannya atas dasar bahwa pandemi Covid-19 akan tetap menjadi ancaman global jika tidak kompak ditangani seluruh dunia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Rabu berkata, "China akan memberikan 10 juta dosis vaksin kepada Covax, terutama untuk memenuhi kebutuhan mendesak negara-negara berkembang," dikutip dari AFP.

Baca juga: Wawancara Khusus Menlu Retno Marsudi - Diplomasi Vaksin: Membuka Akses, Meratakan Jalan

Sebelumnya, Kemenlu "Negeri Panda" bulan lalu mengatakan, tiga pembuat vaksin China yaitu Sinopharm, Sinovac, dan CanSino, sudah resmi mengajukan permohonan untuk dimasukkan ke Covax.

Namun, Wang kemarin tidak mengungkapkan apakah permohonan itu sudah disetujui atau belum.

Baca juga: China Tangkap 80 Orang Terkait Sindikat Vaksin Palsu

Covid-19 pertama kali muncul di kota Wuhan, China tengah, dan negara itu dibanjiri kritik atas penanganan awal wabah.

Beijing kini telah menandatangani perjanjian memasok jutaan dosis vaksin virus corona.

Para analis menyebutnya diplomasi vaksin untuk memperoleh citra baik di kalangan negara-negara miskin.

Baca juga: Pemerintahan Biden Disebut Tidak Tahu di Mana 20 Juta Dosis Vaksin Covid-19

China sendiri juga meningkatkan vaksinasi jelang liburan Tahun Baru Imlek.

Namun, penyuntikan vaksin Covid-19 buatan China di luar negeri berjalan lebih lambat dibandingkan Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Penyebabnya adalah sedikitnya informasi yang dipublikasikan tentang keamanan atau kemanjuran vaksin China.

Baca juga: Israel Akan Beri Vaksin Covid-19 untuk Warga Palestina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com