Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tangkap 80 Orang Terkait Sindikat Vaksin Palsu

Kompas.com - 02/02/2021, 14:52 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China menyatakan telah menindak jaringan kriminal yang membuat "vaksin palsu" untuk Covid-19, yang telah beraksi sejak September.

Departemen kepolisian di Jiangsu, Beijing dan Shandong menangkap lebih dari 80 orang yang diduga terlibat dalam kejahatan itu.

Kantor Berita Xinhua melaporkan mereka terlibat dalam memproduksi lebih dari 3.000 dosis vaksin Covid-19 palsu.

Kementerian Keamanan Publik China sedang menyelidiki kejahatan yang terkait dengan pembuatan dan penjualan vaksin palsu, termasuk praktik ilegal obat-obatan dan penipuan dengan kedok vaksin.

Baca juga: Afrika Selatan Akhirnya Terima Kloter Pertama Vaksin Covid-19

Polisi menemukan sejak September 2020, sindikat itu memasukkan larutan garam ke dalam injektor untuk memproses dan membuat vaksin virus corona palsu. Barang ilegal itu lalu dijual dengan harga lebih tinggi.

“Mereka yang terlibat dalam sindikat kriminal itu telah meraup untung besar," kata pihak kepolisian melansir CNN pada Senin (1/2/2021).

China telah memvaksinasi penduduknya dengan suntikan dari dua perusahaan, Sinovac dan Sinopharm. Kedua vaksin ini juga telah diluncurkan di negara lain, termasuk di Turki.

Kedua perusahaan pada awalnya mengatakan vaksin mereka memiliki efektivitas lebih dari 78 persen. Tetapi uji coba tahap akhir dari kandidat Sinovac di Brasil melaporkan tingkat kemanjuran 50,38 persen.

Baca juga: Pemerintah Thailand Perintahkan Oposisi Hapus Video Kritik Soal Vaksin Covid-19

Sinovac tetap mempertahankan klaim vaksinnya, bahkan ketika beberapa negara meninjaunya dan menghentikan peluncurannya. Para ilmuwan telah meminta perusahaan tersebut untuk merilis lebih banyak data atas vaksinnya.

Sementara Sinopharm, perusahaan milik negara yang vaksinnya pertama kali disetujui di China, mengatakan produknya efektif 79,34 persen dalam uji coba.

Baca juga: Thailand Ancam Hukum Penyebar Berita Vaksin Palsu, Setelah Dikritik Soal Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com