Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Jemput Bola Memburu Varian Baru Covid-19 dari Rumah ke Rumah

Kompas.com - 03/02/2021, 22:14 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Inggris mendorong peningkatan pengujian Covid-19 di beberapa daerah, dan akan melakukan pendekatan dari rumah ke rumah. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk mengekang penyebaran varian virus korona baru yang lebih menular.

Melansir AP Pihak berwenang ingin menjangkau 80.000 penduduk dari delapan wilayah. Lokasi itu merupakan tempat di mana varian Covid-19 Afrika Selatan pertama kali teridentifikasi dan menyebar.

Pasalnya beberapa kasus telah terdeteksi di antara orang-orang yang tidak memiliki kontak dengan Afrika Selatan atau siapa pun yang bepergian ke sana.

Pejabat mengirimkan kit pengujian ke rumah dan unit pengujian mobile dalam upaya menjangkau setiap penduduk dalam komunitas tersebut.

“Sangat penting bagi setiap orang di daerah ini untuk tinggal di rumah kecuali perjalanan benar-benar penting,” kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock.

"Misi kami harus menghentikan penyebarannya sama sekali dan memutuskan rantai penularan itu," katanya kepada Parlemen Inggris pada Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Angka Kematian akibat Covid-19 Lampaui 100.000, PM Inggris Minta Maaf

Menteri Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris Matt Hancock pada Senin (1/2/2021) mengatakan Departemen Kesehatan telah mengidentifikasi 105 kasus varian di Inggris, dengan 11 kasus tidak terkait dengan perjalanan internasional.

Bekerja dengan otoritas lokal, Hancock mengatakan departemen itu akan melakukan uji coba dari rumah ke rumah untuk menguji orang-orang di daerah di mana varian telah terdeteksi.

Dia mendesak semua orang tetap di rumah dan menjalani tes meskipun mereka tidak memiliki gejala. Setiap orang yang berusia di atas 16 tahun didorong untuk mengikuti tes, kata departemen itu.

Unit pengujian yang mobile itu akan menawarkan uji PCR untuk Covid-19 kepada orang-orang tanpa gejala, yang harus meninggalkan rumah untuk bekerja atau alasan penting lainnya. Otoritas lokal juga akan menyediakan alat tes di rumah.

"Inggris adalah pemimpin global dalam genomik Covid-19, dan karena itu, kami dapat mengidentifikasi jenis baru virus dan mengambil tindakan tegas," kata Hancock mengutip US News & World Report.

Pihaknya kata dia, terus memantau varian baru dengan cermat, di negaranya dan di seluruh dunia. Layanan pengujian pemerintah juga sudah ekstensif, dengan menambah penyediaan kapasitas pengujian untuk area yang terpengaruh.

Baca juga: Boris Johnson: Varian Baru Virus Corona di Inggris Mungkin Lebih Mematikan

Otoritas Kent mengatakan pengujian door-to-door di daerah pertengahan Kent dimulai Selasa (2/2/2021).

Otoritas dari beberapa departemen akan mengunjungi tiap rumah, dan meminta siapa pun yang berusia 16 tahun atau lebih untuk dites virus corona.

"Dengan mengunjungi rumah dari pintu ke pintu dan menawarkan tes PCR yang cepat dan mudah, kami dapat membantu membatasi penyebaran virus lebih jauh, serta menguji semua sampel tersebut untuk varian Afrika Selatan ini," kata Andrew Scott-Clark, direktur kesehatan masyarakat untuk Kent County Council.

Menurut departemen kesehatan Inggris, lebih dari 9,64 juta orang di Inggris menerima setidaknya dosis pertama vaksin virus corona. Hampir setengah juta orang diantaranya menerima kedua dosis tersebut.

Departemen itu mencatat 16.840 kasus Covid-19 baru pada Selasa (2/2/2021). Jadi total keseluruhan menjadi lebih dari 3,85 juta kasus. Sementara jumlah kematian akibat Covid-19 pada hari yang sama ada 1.449 kematian, sehingga total korban tewas menjadi lebih dari 108.000.

Baca juga: Mengenal Kapten Tom Moore, Sang Inspirator Nasional Inggris yang Sudah Berpulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com