Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanyol Laporkan Kematian Harian Tertinggi akibat Covid-19 Sejak April 2020

Kompas.com - 03/02/2021, 22:09 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber Xinhua

MADRID, KOMPAS.com - Spanyol pada Selasa (2/2/2021) melaporkan angka kematian tertinggi akibat Covid-19 dalam periode 24 jam sejak 8 April 2020.

Kementerian Kesehatan Spanyol melaporkan bahwa 724 orang meninggal pada Selasa siang waktu setempat.

Hingga saat ini, 59.805 orang di negara tersebut telah meninggal akibat Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, sejak awal pandemi.

Baca juga: Spanyol Akan Gunakan Vaksin Covid-19 Sputnik V jika Disetujui EMA

Kementerian itu juga melaporkan 29.064 kasus baru pada periode yang sama, sehingga total kasus infeksi naik menjadi 2.851.869 kasus.

Tingkat kemunculan penyakit itu selama periode 14 hari terus menurun secara perlahan dan saat ini tercatat di angka 846,84 kasus per 100.000 penduduk, usai mencapai puncaknya dengan 899 kasus per 100.000 orang pekan lalu.

Namun demikian, seluruh lima wilayah otonom di Spanyol (Comunidad Valenciana, Castilla dan Leon, La Rioja, Castilla-La Mancha, dan Murcia) mencatat tingkat kemunculan Covid-19 di atas 1.000 kasus.

Baca juga: Keluarga Ini Memutuskan Berlayar Keliling Dunia Saat Pandemi Covid-19

Pihak Kementerian Kesehatan Spanyol juga mengonfirmasi bahwa 1.673.054 dosis vaksin virus corona telah diberikan hingga saat ini.

Sementara 418.519 orang sudah menerima dua dosis vaksin, dengan sebagian besar di antaranya menerima vaksin Pfizer-BioNTech.

Pada Selasa, pemerintah Spanyol mengatakan akan membatasi penerbangan dari Brasil dan Afrika Selatan antara 3 Februari hingga 17 Februari.

Baca juga: Lanjutkan Penyelidikan Asal-usul Covid-19, Tim WHO Kunjungi Laboratorium di Wuhan

Pembatasan itu dimaksudkan untuk menghentikan penyebaran varian baru virus corona yang telah muncul di kedua negara tersebut.

Hanya warga negara atau penduduk Spanyol atau Andorra, atau penumpang penerbangan transit ke negara yang bukan merupakan bagian dari area perjalanan bebas paspor Schengen, yang akan diizinkan masuk ke Spanyol.

Meski demikian, mereka yang transit harus tetap berada di zona transit bandara.

Baca juga: Teliti Asal Usul Covid-19 di Wuhan, Tim WHO Temukan Data yang Belum Pernah Dilihat Sebelumnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com