Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Ini Memutuskan Berlayar Keliling Dunia Saat Pandemi Covid-19

Kompas.com - 03/02/2021, 17:21 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BUDAPEST, KOMPAS.com – Saat dunia bergulat dengan pandemi, satu keluarga asal Hongaria yang beranggotakan empat orang memutuskan untuk berlayar keliling dunia.

Dilansir dari Reuters, keluarga tersebut berlayar dengan dengan perahu layar setinggi 15 meter yang diberi nama Teatime yang jika diterjemahkan menjadi waktu minum teh.

Mereka meninggalkan pelabuhan di Kroasia pada akhir Juni 2020 dan sejak saat itu berlayar mengelilingi Italia dan Spanyol.

Setelah itu, mereka bertambat beberapa waktu di Cape Verde sebelum akhirnya menyeberangi Samudra Atlantik.

Setelah menghabiskan Natal di Martinique, keluarga itu kini berlabuh di Marigot, sebuah lokasi di St Martin, Karibia, menunggu untuk berlayar menuju terusan Panama.

Baca juga: Lanjutkan Penyelidikan Asal-usul Covid-19, Tim WHO Kunjungi Laboratorium di Wuhan

Namun, mereka tidak terburu-buru menaikkan sauh. Karena kehidupan di atas kapal, seperti kebanyakan orang yang dikarantina di rumah, telah melambat.

Sang kepala keluarga, Domonkos Bosze (48), mengaku senang memutuskan berlayar bersama keluarganya di tengah pandemi virus corona.

“Bagi saya ini adalah pengalaman yang luar biasa bahwa saya dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak saya daripada pulang terlambat dari pekerjaan karena kelelahan,” kata Bosze.

Bosze sebelumnya bekerja di bisnis IT. Kini, karena dia memutuskan berlayar dengan keluarganya, dia membuat kantor pusatnya di atas kapal itu dan bekerja dari sana.

“Rute kami cukup fleksibel: pada dasarnya cuaca menentukan ke mana kami pergi, karena musim badai dan angin topan menetapkan batas untuk berlayar di setiap wilayah,” imbuh Bosze.

Baca juga: Teliti Asal Usul Covid-19 di Wuhan, Tim WHO Temukan Data yang Belum Pernah Dilihat Sebelumnya

Pandemi Covid-19

Bosze dan istrinya Anna, sebenarnya telah merencanakan petualangan tersebut jauh sebelum pandemi Covid-19.

Ketika dunia dihantam pandemi virus corona, mereka bimbang memilih apakan akan melanjutkan rencana tersebut atau membatalkannya.

Hingga akhirnya mereka bertekad bulat merealisasikan pelayaran keliling dunia dan mengesampingkan semua kekhawatiran dan adanya risiko.

Sejauh ini, tantangan terbesar mereka adalah badai enam jam selama menyeberangi Atlantik. Namun mereka berhasil mengelolanya dengan baik.

Dalam badai tersebut, mereka ehilangan pemanggang roti dan telepon satelit yang rusak.

Baca juga: Kapten PD II yang Galang Dana untuk NHS Wafat di Usia 100 Tahun akibat Infeksi Covid-19

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com