Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Sebulan Ditahan Iran, Awak Kapal MT Hankuk Chemi Akhirnya Dibebaskan

Kompas.com - 03/02/2021, 13:05 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

TEHERAN KOMPAS.com – Iran akhirnya membebaskan seluruh awak kapal tanker berbendera Korea Selatan, MT Hankuk Chemi, yang ditahan kecuali kaptennya.

Hal itu diutarakan oleh seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran sebagaimana dilansir dari BBC, Selasa (2/2/2021).

Dia mengatakan, ke-19 awak kapal MT Hankuk Chemi akan dibebaskan atas dasar kemanusiaan menyusul permintaan dari Seoul.

Dia menambahkan, Korea Selatan telah setuju untuk mencoba mempercepat pencairan dana milik Iran senilai 7 miliar dollar AS (Rp 97 triliun) di sejumlah bank di Korea Selatan.

Baca juga: Kapal Tankernya Masih Ditahan Iran, Korea Selatan Minta Bantuan Qatar

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan, langkah pembebasan ke-19 awak kapal MT Hankuk Chemi akan membantu "memulihkan kepercayaan".

Kapal MT Hankuk Chemi, beserta 20 awak kapal, ditangkap oleh Garda Revolusi Iran di Teluk Persia pada 4 Januari.

Kapal beserta awak kapalnya ditahan karena Iran menuduh kapal itu menyebabkan pencemaran lingkungan. Mereka ditahan di kota pelabuhan milik Iran, Bandar Abbas.

Di sisi lain, pihak operator kapal membantah tuduhan itu dengan mengatakan bahak MT Hankuk Chemi mambawa bahan kimia.

Baca juga: KBRI Teheran Identifikasi Dua WNI di Kapal Tanker Minyak yang Disita Iran

Iran berkeras bahwa penyitaan kapal itu tidak terkait dengan perselisihan mengenai dana Iran.

Pasalnya, dana Iran di sejumlah bank di Korea Selatan dibekukan sejak AS mengembalikan sanksi ekonomi terhadap Iran pada 2018 setelah meninggalkan kesepakatan nuklir.

Ke-20 awak kapal itu berasal dari kewarganegaraan yang berbeda-beda yakni 11 warga negara Myanmar, lima warga negara Korea Selatan, dua warga negara Vietnam, dan dua warga Indonesia.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh pada Selasa mengatakan, ke-19 awak kapal MT Hankuk Chemi telah dibebaskan.

Baca juga: Bebaskan Kapal Tanker yang Disita Iran, Korea Selatan Segera Kirim Delegasi

"Mengikuti permintaan pemerintah Korea Selatan dan niat baik dari pengadilan dalam kerangka hukum, awak kapal yang bertanggung jawab atas pencemaran Teluk Persia telah diberi izin untuk meninggalkan negara atas dasar kemanusiaan,” ujar Khatibzadeh.

Kendati demikian, dia menambahkan bahwa investigasi terhadap kapal tanker dan kaptennya terus berlanjut.

Pengumuman pembebasan awak kapal itu muncul setelah Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi berbicara melalui telepon dengan mitranya dari Korea Selatan, Choi Jong-kin.

Selama percakapan, Choi telah menekankan bahwa otoritas Korea Selatan berupaya maksimal untuk mempercepat pencairan “valuta asing” milik Iran.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan berujar, kedua belah pihak berbagi pandangan bahwa pembebasan para pelaut merupakan langkah pertama yang penting untuk memulihkan kepercayaan antara kedua negara.

Baca juga: Kapal Tanker Disita Iran, Korea Selatan Kirim Kapal Perusak Anti-Pembajakan

Selain itu, Korea Selatan dan Iran akan bekerja untuk menyelesaikan masalah aset Iran yang dibekukan di bank-bank Korea Selatan.

“Choi juga mengatakan, Korea Selatan akan melakukan apa yang dapat dilakukan dengan cepat sambil mendiskusikan konsultasi dengan AS tentang masalah tersebut," tambah Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.

Kementerian itu juga mengaku sedang dalam pembicaraan dengan operator MT Hankuk Chemi untuk membahas masalah terkait dengan pembebasan para pelaut dan kepulangan mereka.

Sementara itu, kapten MT Hankuk Chemi tetap tidak diperbolehkan pulang dengan alasan merawat kapal tersebut.

Choi meminta pihak berwenang Iran untuk membebaskan kapten dan kapal tanker itu secepat mungkin.

Baca juga: Iran Tuduh Korea Selatan Tahan Rp 97 Triliun Uang Sandera Saat Sita Kapal Tanker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Global
Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com