TEHERAN KOMPAS.com – Iran akhirnya membebaskan seluruh awak kapal tanker berbendera Korea Selatan, MT Hankuk Chemi, yang ditahan kecuali kaptennya.
Hal itu diutarakan oleh seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran sebagaimana dilansir dari BBC, Selasa (2/2/2021).
Dia mengatakan, ke-19 awak kapal MT Hankuk Chemi akan dibebaskan atas dasar kemanusiaan menyusul permintaan dari Seoul.
Dia menambahkan, Korea Selatan telah setuju untuk mencoba mempercepat pencairan dana milik Iran senilai 7 miliar dollar AS (Rp 97 triliun) di sejumlah bank di Korea Selatan.
Baca juga: Kapal Tankernya Masih Ditahan Iran, Korea Selatan Minta Bantuan Qatar
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan, langkah pembebasan ke-19 awak kapal MT Hankuk Chemi akan membantu "memulihkan kepercayaan".
Kapal MT Hankuk Chemi, beserta 20 awak kapal, ditangkap oleh Garda Revolusi Iran di Teluk Persia pada 4 Januari.
Kapal beserta awak kapalnya ditahan karena Iran menuduh kapal itu menyebabkan pencemaran lingkungan. Mereka ditahan di kota pelabuhan milik Iran, Bandar Abbas.
Di sisi lain, pihak operator kapal membantah tuduhan itu dengan mengatakan bahak MT Hankuk Chemi mambawa bahan kimia.
Baca juga: KBRI Teheran Identifikasi Dua WNI di Kapal Tanker Minyak yang Disita Iran
Iran berkeras bahwa penyitaan kapal itu tidak terkait dengan perselisihan mengenai dana Iran.
Pasalnya, dana Iran di sejumlah bank di Korea Selatan dibekukan sejak AS mengembalikan sanksi ekonomi terhadap Iran pada 2018 setelah meninggalkan kesepakatan nuklir.
Ke-20 awak kapal itu berasal dari kewarganegaraan yang berbeda-beda yakni 11 warga negara Myanmar, lima warga negara Korea Selatan, dua warga negara Vietnam, dan dua warga Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh pada Selasa mengatakan, ke-19 awak kapal MT Hankuk Chemi telah dibebaskan.
Baca juga: Bebaskan Kapal Tanker yang Disita Iran, Korea Selatan Segera Kirim Delegasi
"Mengikuti permintaan pemerintah Korea Selatan dan niat baik dari pengadilan dalam kerangka hukum, awak kapal yang bertanggung jawab atas pencemaran Teluk Persia telah diberi izin untuk meninggalkan negara atas dasar kemanusiaan,” ujar Khatibzadeh.
Kendati demikian, dia menambahkan bahwa investigasi terhadap kapal tanker dan kaptennya terus berlanjut.
Pengumuman pembebasan awak kapal itu muncul setelah Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi berbicara melalui telepon dengan mitranya dari Korea Selatan, Choi Jong-kin.
Selama percakapan, Choi telah menekankan bahwa otoritas Korea Selatan berupaya maksimal untuk mempercepat pencairan “valuta asing” milik Iran.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan berujar, kedua belah pihak berbagi pandangan bahwa pembebasan para pelaut merupakan langkah pertama yang penting untuk memulihkan kepercayaan antara kedua negara.
Baca juga: Kapal Tanker Disita Iran, Korea Selatan Kirim Kapal Perusak Anti-Pembajakan
Selain itu, Korea Selatan dan Iran akan bekerja untuk menyelesaikan masalah aset Iran yang dibekukan di bank-bank Korea Selatan.
“Choi juga mengatakan, Korea Selatan akan melakukan apa yang dapat dilakukan dengan cepat sambil mendiskusikan konsultasi dengan AS tentang masalah tersebut," tambah Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.
Kementerian itu juga mengaku sedang dalam pembicaraan dengan operator MT Hankuk Chemi untuk membahas masalah terkait dengan pembebasan para pelaut dan kepulangan mereka.
Sementara itu, kapten MT Hankuk Chemi tetap tidak diperbolehkan pulang dengan alasan merawat kapal tersebut.
Choi meminta pihak berwenang Iran untuk membebaskan kapten dan kapal tanker itu secepat mungkin.
Baca juga: Iran Tuduh Korea Selatan Tahan Rp 97 Triliun Uang Sandera Saat Sita Kapal Tanker
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.