Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebaskan Kapal Tanker yang Disita Iran, Korea Selatan Segera Kirim Delegasi

Kompas.com - 06/01/2021, 11:30 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Jazeera

TEHERAN, KOMPAS.com – Korea Selatan akan mengirimkan delegasinya ke Iran untuk mengupayakan pembebasan sebuah kapal tanker yang disita oleh tentara Iran di perairan Teluk Persia.

Seorang diplomat senior akan melanjutkan kunjungan yang dijadwalkan ke Teheran pada Minggu (10/1/2021) sebagaimana dilansir dari Al Jazeera, Selasa (5/1/2021).

Sebelumnya, Iran menuding bahwa lebih dari 7 miliar dollar AS (Rp 97,4 triliun) dana milik Iran dibekukan di bank Korea karena sanksi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS).

Pada Senin (4/1/2021), Garda Revolusi Iran menepikan kapal tanker MT Hankuk Chemi dengan 20 awak di dalamnya karena yang dituduh melanggar hukum lingkungan maritim.

Baca juga: Kapal Tanker Disita Iran, Korea Selatan Kirim Kapal Perusak Anti-Pembajakan

Pihak Iran menyatakan bahwa penyitaan kapal tanker tersbet bukanlah bentuk balas dendam terhadap Korea Selatan. Kapal itu membawa lebih dari 7.000 ton etanol ketika disita.

Awak kapal tersebut berasal dari berbagai kewarganegaraan seperti Korea Selatan, Indonesia, Myanmar, dan Vietnam.

Pada Selasa, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan Choi Young-sam di Seoul mengatakan bahwa negaranya akan sesegera mungkin mengirimkan delegasi.

"Dalam waktu sedini mungkin, delegasi yang dipimpin oleh direktur regional akan dikirim ke Iran untuk mencoba menyelesaikan masalah di lapangan melalui negosiasi bilateral," kata Choi.

Baca juga: Iran Tuduh Korea Selatan Tahan Rp 97 Triliun Uang Sandera Saat Sita Kapal Tanker

Saluran TV pemerintah Iran sebelumnya mengutip seorang pejabat pemerintah Iran yang mengatakan bahwa Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Choi Jong-kun sudah dijadwalkan untuk berkunjung ke Iran sebelum Iran menyita MT Hankuk Chemi.

Jadwal kunjungan tersebut sedianya akan membahas permintaan Iran agar dana yang dibekukan dicairkan.

Berita tentang kunjungan tersebut datang ketika Kementerian Luar Negeri Korea Selatan memanggil Duta Besar Iran untuk Seoul untuk bertemu.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mendesak Iran untuk sesegera mungkin membebaskan kapal tanker tersebut beserta sekitar 20 awak kapalnya.

Baca juga: Kapal Tanker Korea Selatan Berisi 2 WNI Ditahan, Iran Tuding karena Polusi Minyak

Ditanya tentang status awak kapal sebelum pertemuannya di Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Duta Besar Iran Saeed Badamchi Shabestari mengatakan kepada wartawan bahwa semuanya aman.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Iran Ali Rabiei pada Selasa menolak tuduhan bahwa penyitaan kapal Korea Selatan oleh Iran tersebut sama dengan penyanderaan.

Dia justru balik menuding bahwa sebenarnya Korea Selatan-lah yang telah menyandera lebih dari 7 miliar dollar AS (Rp 97,4 triliun) dana milik Iran karena dibekukan di bank Korea.

"Kami sudah terbiasa dengan tuduhan seperti itu. Tetapi jika ada penyanderaan, pemerintah Korea yang (sebenarnya) menahan 7 miliar dollar AS (Rp 97,4 triliun) sebagai sandera dengan alasan tidak berdasar," kata Rabiei kepada wartawan.

Insiden itu terjadi ketika Iran menunjukkan tanda-tanda penegasan klaimnya di kawasan itu ketika Presiden terpilih AS Joe Biden bersiap untuk menjabat akhir bulan ini, menggantikan Donald Trump.

Baca juga: Iran: Proses Pengayaan Uranium 20 Persen untuk Nuklir Dimulai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com