Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Didesak Beri Sanksi kepada “Kroni Putin”, Salah Satunya Punya Saham di Chelsea

Kompas.com - 01/02/2021, 20:53 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber USA Today

Ashurkov mengatakan, kategori nama kedua termasuk pejabat pemerintah Rusia. Mereka disebut terlibat dalam menekan kebebasan politik dan sipil di Rusia.

Kategori ketiga adalah para operator yang secara khusus terlibat dalam penekanan pada pimpinan oposisi Navalny dan organisasi anti korupsinya.

"Semua orang mengerti bahwa selama rezim kleptokratis Putin menguasai Rusia, rakyat Rusia tidak memiliki masa depan," tulis Ashurkov dalam opini editorial USA Today.

Baca juga: Tangkap Massal Demonstran, Penjara Rusia Sampai Penuh

Tanggapan AS

Emily Horne, juru bicara dewan keamanan nasional Presiden Joe Biden, mengatakan Gedung Putih telah menerima surat itu. Dia mencatat bahwa Biden mendesak Putin untuk membebaskan Navalny dalam panggilan telepon pertama mereka sejak pelantikan Biden.

"Presiden Biden menyampaikan keprihatinannya tentang upaya pembunuhan Navalny secara langsung dengan Presiden Putin ketika mereka berbicara minggu lalu," kata Horne dalam email ke USA Today.

Menurutnya Pemerintah AS mendesak Rusia bekerja sama dengan penyelidikan komunitas internasional terhadap kasus keracunan (Alexei) Navalny, dan secara kredibel menjelaskan penggunaan senjata kimia di tanahnya.

Pada Rabu (27/1/2021), Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken, menolak mengatakan apa yang akan dilakukan AS jika Navalny terluka. Namun dia mengatakan AS sangat memperhatikan keselamatan oposisi Rusia itu dan menyerang Putin.

"Bagi saya mengejutkan melihat betapa pemerintah Rusia sangat khawatir dan bahkan mungkin takut padai satu orang, Navalny," kata Blinken.

Baca juga: Polisi Rusia Geledah Rumah dan Tahan Saudara Alexei Navalny

Pada Minggu (1/2/2021), Blinken mengecam tanggapan Rusia terhadap protes pro-Navalny.

Dalam unggahan di Twitter, Menlu AS pilihan Biden itu mengutuk penggunaan taktik keras yang terus-menerus pada pengunjuk rasa damai dan jurnalis oleh otoritas Rusia selama dua minggu berturut-turut.

“Kami memperbarui seruan kami kepada Rusia untuk membebaskan mereka yang ditahan karena menjalankan hak asasi mereka, termasuk Aleksei Navalny," tulis menteri luar negeri di Twitter.

Kementerian Luar Negeri Rusia menolak pernyataan Blinken. Kremlin menilai hal itu sebagai "campur tangan keras dalam urusan dalam negeri Rusia". Washington juga dituduh berusaha mengacaukan situasi di negara itu dengan mendukung protes.

Ribuan orang Rusia juga berdemonstrasi akhir pekan lalu di tengah suhu yang sangat dingin. Pasukan keamanan menangkap sekitar 4.000 orang yang berpartisipasi dalam protes tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com