Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun TV Pemerintah Rusia Bantah Istana Presiden Putin Ini "Tidak Mewah"

Kompas.com - 30/01/2021, 08:08 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Stasiun tv pemerintah Rusia pada Jumat (29/1/2021) membantah klaim oposisi bahwa properti dekat Laut Hitam yang diduga milik Presiden Vladimir Putin adalah istana mewah, dengan menayangkan rekamannya yang sedang dibangun.

Pemimpin Rusia itu berada di bawah tekanan setelah Alexei Navalny, pengkritik domestik yang paling dikenal, ditahan di setelah tiba di Moskwa pada 17 Januari.

Sementara, timnya 2 hari kemudian merilis penyelidikan ke kompleks tepi laut yang mewah yang dikatan milik Putin.

Baca juga: Akvadiskoteka Lagu Protes yang Viral di Rusia Rupanya Terinspirasi dari Istana Putin

Laporan tersebut telah ditonton lebih dari 100 juta di Youtube, yang menjadi pendorong protes jalanan terbesar di Rusia dalam beberapa tahun.

Pihak Putin membantah ia maupun kerabatnya memiliki properti itu, seperti yang dilansir dari AFP pada Jumat (29/1/2021). 

Pada Jumat (29/1/2021), saluran berita, Mash, yang terhubung dengan layanan pesan Telegram, mempublikasikan sebuah video di Telegram dan Youtube, yang menunjukkan wartawan melakukan tur di mansion yang dikatakan sama dengan penyelidikan Navalny.

Baca juga: Konfrontasi Putin Lewat Telepon, Ini yang Dibahas Biden

Rumah itu menyerupai yang digambarkan dalam penyelidikan Navalny dengan sejumlah foto yang dipublikasikan online sebelumnya.

Sebuah video dengan pengambilan gambar di atas oleh drone dan visualisasi 3D berdasarkan cetak biru arsitektur, terlihat sedang dalam pembangunan.

Di ruangan yang menurut laporan Navalny adalah hookah lounge, reporter Mash menemukan peralatan bangunan.

Baca juga: Putin Bantah Miliki Istana Mewah Dekat Laut Hitam seperti yang Dituduhkan Navalny

Di situs yang digambarkan sebagai akvadiskoteka atau disko air, dalam penyelidikan kritikus Kremlin, video Mash menemukan air mancur kosong.

Pada Jumat malam waktu setempat (29/1/2021), video Mash muncul di saluran televisi Rossiya-24 yang dikelola pemerintah.

"Yah, semua kemewahan yang seharusnya ada di dalam gedung besar itu tidak ada, dan itu karena gedung itu hanyalah satu lokasi konstruksi besar," kata seorang penyiar.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Alexei Navalny, Musuh Bebuyutan Putin yang Tak Tumbang meski Dipenjara dan Diracun

Maria Pevchikh, yang mengepalai tim investigasi di Anti-Corruption Foundation milik Navalny, menulis di Twitter pada Jumat (29/1/2021), bahwa temuan tersebut mengkonfirmasi laporan tim.

Ia mengatakan bahwa kompleks itu sedang dibangun karena kegagalan yang mengakibatkan "miliaran" dibuang.

"Mash membenarkan apa yang kami tulis tentang perbaikan dan cetakan. Terima kasih, tentu saja, tapi kami sudah tahu itu," tulis Pevchikh.

Baca juga: Navalny Rilis Penyelidikan “Istana Putin”, Ada Kasino dan Strip Club Pribadi di Dalamnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com