Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hong Kong Cabut Lockdown Usai Menguji 7.000 Orang dalam 2 Hari

Kompas.com - 25/01/2021, 12:21 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

Kasus Covid-19 di Hong Kong mencapai lebih dari 10.000 dengan sekitar 170 kematian.

Mereka dapat menekan laju penularan dengan menerapkan social distancing ketat, tetapi berdampak parah pada perekonomian sepanjang tahun lalu.

Baca juga: Diselingkuhi, Mantan Pacar Kontestan Miss Hong Kong Patah Hati dan Bunuh Diri

Berita lockdown Hong Kong di akhir pekan bocor ke media lokal pada Jumat pagi (22/1/2021), dan warga terlihat beranjak pergi sebelum polisi tiba larut malam.

Kawasan yang di-lockdown memiliki populasi Asia Selatan yang banyak. Mereka kerap menghadapi diskriminasi dan kemiskinan, sehingga ada kritik atas penanganannya, seperti produk daging babi dalam bungkusan makanan untuk keluarga Muslim.

Pekan lalu seorang pejabat kesehatan senior dikecam lantaran menyebut etnis minoritas mungkin lebih mudah menyebarkan virus, karena suka berbagai mekanan, merokok, minum miras, dan mengobrol bersama.

Namun kritikus menyebut bahwa faktor penularan sebenarnya adalah kemiskinan dan minimnya permukiman yang terjangkau sehingga memaksa orang-orang hidup dalam kawasan sempit, bukan ras atau budaya.

Baca juga: Dituduh Hina Bendera China, Remaja Hong Kong Pro-demokrasi Terancam Penjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com