Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Kontroversi Robert Reilly, Direktur VOA yang Depak Reporter Asal Indonesia dari Gedung Putih

Kompas.com - 25/01/2021, 09:41 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber NPR

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Nama Robert Reilly turut menjadi perbincangan kala reporter Voice of America (VOA) asal Indonesia, Patsy Widakuswara, ia bebastugaskan dari Gedung Putih.

Reilly melakukannya usai Patsy Widakuswara mencecar pertanyaan kritis ke Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) saat itu Mike Pompeo, dalam konferensi pers pada Senin (11/1/2021).

Saat itu, Patsy bertanya apakah Pompeo menyesal mengatakan akan ada pemerintahan Trump kedua setelah kemenangan Joe Biden terlihat jelas.

Baca juga: Gara-gara Cecar Pertanyaan ke Menlu AS, Jurnalis VOA Asal Indonesia Dibebastugaskan dari Gedung Putih

Menanggapi kasus tersebut, pemerintahan Joe Biden kemudian memecat Robert Reilly beserta wakilnya, Elizabeth Robbins, pada Kamis (21/1/2021).

Mereka termasuk dalam gerbong pemecatan sejumlah pejabat tinggi di lembaga penyiaran Voice of America (VOA), dan Badan Media Global AS (USAGM) yang merupakan induk VOA.

USAGM juga membawahkan sister network VOA seperti Radio Free Europe/Radio Liberty, Radio Free Asia, dan lain-lain.

Sosok kontroversial

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Pompeo mengenakan masker saat hadir dalam dialog dengan GP Ansor di Jakarta, Kamis (29/10/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Pompeo mengenakan masker saat hadir dalam dialog dengan GP Ansor di Jakarta, Kamis (29/10/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta
NPR dalam artikelnya tertanggal 11 Desember 2020 menyebut Robert Reilly adalah sosok yang kontroversial, tak lama setelah ia kembali memimpin VOA.

"Robert R Reilly memegang kendali di Voice of America dengan pandangan yang ekstrem," tulis NPR.

Beberapa kontroversinya antara lain menolak keras homoseksualitas, mencela agama Islam, serta kebijakan di ruang redaksi.

"Ada potensi kerusakan yang luar biasa pada misi VOA dengan orang seperti Robert Reilly bertugas. Hal terakhir yang harus dilakukan orang ini adalah menjalankan kantor berita yang dihormati," kecam mantan CEO USAGM, Grant Turner yang merupakan gay, dalam pernyataan tertulis kepada NPR.

Baca juga: Biden Pecat Direktur VOA yang Bebas Tugaskan Koresponden Asal Indonesia


Reilly ditunjuk oleh CEO USAGM Michael Pack, dan sepakat dengannya bahwa jaringan tersebut harus melayani tujuan diplomatik AS, bukan jurnalistik ala ruang redaksi.

Pria 74 tahun itu bahkan menjilat ludahnya sendiri, dengan membela Pack meski pernah disebutnya "globalist borg" yang menggambarkan sang kepala USAGM sebagai fasis.

Namun hakim federal akhir tahun lalu memutuskan Pack berulang kali melanggar batas dengan mencampuri jurnalisme VOA, sejak memimpin badan induk itu pada Juni 2020.

Pack mengangkat Reilly pada Selasa (9/12/2020), setelah memecat Plt Direktur VOA Elez Biberaj yang menolak campur tangan Pack di redaksi.

Tindakan itu disertai rekam jejak Reilly menimbulkan kekhawatiran baik di dalam maupun luar organisasi.

Halaman:

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com