Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembunyi Lebih Dari 3 Tahun, Imigran Ini Akhirnya Pulang ke Rumah karena Biden

Kompas.com - 24/01/2021, 05:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

 

CALIFORNIA, KOMPAS.com - Seorang imigran El Salvado akhirnya pulang ke rumah pada Jumat (22/1/2021), setelah menghabiskan lebih dari tiga tahun berlindung di sebuah gereja di North Carolina.

Jose Chicas, 55 tahun, mengatakan kebijakan baru pemerintahan Biden memberinya kesempatan untuk meninggalkan suaka dan berharap untuk masa depan.

Chicas berlindung pada Juni 2017 di dalam sebuah rumah kecil di halaman gereja Baptis di Durham, North Carolina. Pada saat itu, dia menghadapi perintah deportasi setelah bertahun-tahun pemeriksaan ICE.

Chicas mengatakan dia tidak pernah berharap menghabiskan begitu lama di tempat perlindungan.

"Saya tidak tahu apa yang saya hadapi," katanya kepada CNN minggu ini dalam wawancara telepon saat dia berkemas dan bersiap untuk pergi.

"Saya pikir itu akan menjadi tiga atau empat bulan." Tapi bulan berubah menjadi tahun.

Keluarganya tinggal di dekat Raleigh dan berkunjung kapan pun mereka bisa.

Baca juga: Biden Usulkan Jalur Tercepat Imigran Peroleh Kewarganegaraan AS

Chicas yang juga seorang pendeta, terus melayani kelompoknya melalui video Facebook langsung. Pertemuan langsung juga sesekali dilakukannya dari tempat berlindungnya di halaman Gereja Baptis Misionaris St. John.

Dalam khotbahnya, dia sering bercerita tentang kuasa penebusan yang dia alami.

Sempat menggunakan narkoba dan alkohol menempatkannya di jalan yang berbahaya. Jalan itu mengarahkannya pada dakwaan kekerasan dalam rumah tangga dan akhirnya perintah deportasi. Namun menurutnya sejak 2002, dia telah berubah.

Minggu ini dia mengatakan bersyukur karena kebijakan pemerintahan Biden memberinya kesempatan lagi.

Dia berharap dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya, mengunjungi taman dan pantai dan pergi keluar untuk sekedar membeli es krim.

"Ini akan menjadi perubahan yang indah," katanya.

Baca juga: Lari dari Perang di Negaranya, Imigran Ini Bagikan Kisah Sukses di Irlandia

Kebijakan administrasi Biden baru mulai berlaku pada Jumat. Kebijakan itu memblokir sebagian besar deportasi selama 100 hari.

Menurut Departemen Dalam Negeri pejabat sementara akan meninjau kebijakan dan memastikan "sistem penegakan imigrasi yang adil dan efektif yang berfokus pada perlindungan keamanan nasional, keamanan perbatasan, dan keselamatan publik."

Tidak jelas apa yang akan terjadi setelah jeda 100 hari itu berakhir. Tetapi Chicas mengatakan dia yakin Presiden baru "memiliki hati yang berbeda dari pemerintah yang baru saja pergi".

Dia yakin akan ada solusi untuk membantunya dan jutaan migran tidak berdokumen lainnya.

Tidak jelas apakah imigran lain yang berlindung di gereja akan pergi. Semakin banyak migran tidak berdokumen mencari perlindungan di gereja-gereja selama pemerintahan Trump meningkatkan tindakan kerasnya terhadap imigrasi ilegal.

Kebijakan ICE membatasi badan tersebut untuk menangkap siapa pun di "lokasi sensitif", seperti sekolah, rumah sakit, atau rumah ibadah, kecuali dalam keadaan yang meringankan.

Baca juga: Perancis Percepat Proses Kewarganegaraan untuk Pekerja Imigran di Lini Terdepan Covid-19

Pada 2018, sekitar 50 orang tinggal di tempat perlindungan di dalam gereja-gereja di seluruh negeri, menurut Church World Service. Pejabat dari organisasi tidak segera menanggapi pertanyaan dari CNN untuk data terbaru.

Chicas mengatakan dia menghabiskan banyak hari di tempat perlindungan dengan perasaan dilupakan, terisolasi dan penuh kesedihan tentang masa depan.

Tapi ada saat-saat cerah juga.

"Saya bertemu begitu banyak orang. Saya menyadari bahwa ada ratusan orang Amerika yang memiliki hati yang baik dan mencintai para imigran," katanya. "Saya telah melihatnya dengan mata kepala sendiri."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com