Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Resmi Jadi Presiden AS, Ini Kata Pendukung Trump yang Masih Setia

Kompas.com - 21/01/2021, 10:42 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

McLinko menambahkan, dia mengaku bermasalah dengan kelompok kiri karena menganggap pendukung Trump sebagai neo-Nazi.

"Anda menyebut seseorang Nazi, saya rasa tidak ada frasa yang lebih buruk, namun itulah yang mereka lakukan dan selanjutnya mereka berbicara tentang memulihkan negara," ujar McLinko.

Baca juga: Pesan Terakhir Nancy Pelosi kepada Donald Trump yang Baginya Noda Negara

Dia juga mengkritik pemakzulan terhadap Trump yang diteken oleh DPR AS beberapa hari sebelum Biden dilantik.

“Mereka tampaknya lupa bahwa 75 juta orang memilihnya (Trump)," tambahnya sambil mempercayai bahwa Trumpisme akan tetap ada.

"Populisme nasional lebih dari Donald Trump dan itu tidak akan berhasil," imbuh McLinko.

Baca juga: Donald Trump Tinggalkan Catatan untuk Joe Biden

Tidak percaya pada Biden

"Saya merasa Biden akan membatalkan semua yang telah dilakukan Trump," kata Sharon McGettrick, seorang pekerja asuransi kesehatan dari Clearwater, Florida.

Dia berharap kebijakan imigrasi yang telah dilakukan Trump untuk semakin membatasi para imigran datang ke AS seharusnya tetap dilanjutkan.

McGettrick juga meyakini bahwa pandemi Covid-19 telah diatur oleh China untuk merusak AS secara finansial.

"Tidak ada kelas menengah lagi. Anda kaya atau miskin. Saya menghasilkan 31.000 dollar AS (Rp 434 juta) setahun, yang jika Anda melihat statistik berarti saya dalam kemiskinan,” tutur McGettrick.

"Mungkin saya seharusnya tidak terlalu sombong dan berpikir bahwa dia tidak akan melakukan sesuatu untuk negara kita. Tetapi saya tidak mendapat kepercayaan pada diri Biden seperti yang saya dapatkan dari Trump," pungkasnya.

Baca juga: Di Malam Terakhir sebagai Presiden AS, Trump Lakukan Ini

‘Trump tidak akan pergi’

Tim Hearn, seorang pemilik usaha kecil dari daerah Charlotte di Carolina Utara, menuding politikus di Washington DC lebih memilih mementingkan urusan perut daripada melayani negara.

"Trump membawa pekerjaan kembali ke AS yang dikirim ke luar negeri oleh pemerintahan sebelumnya, apakah mereka Republik atau Demokrat. Itu Amerika versus globalis," kata Hearn.

Dia juga berpikir biaya dan tarif untuk konsumsi energi akan naik di bawah pemerintahan Biden, yang dia khawatirkan akan mematikan bisnisnya.

“Kalau dia mau menaikkan upah minimum pegawai, itu akan merugikan kami juga,” tambahnya.

Baca juga: Trump Tinggalkan Washington DC Diiringi Lagu My Way

Hearn berpikir pemerintah Biden akan melakukan semua yang mereka bisa untuk membatalkan Trumpisme.

"Itu (Trumpisme) tidak akan hilang. Orang-orang akan tetap memiliki gerakan di dalam diri mereka," tambahnya.

"Jika Trump tidak mencalonkan diri lagi, saya pikir jika ada tempat untuk Don Jr (putra sulung Trump). Saya pikir dia satu-satunya yang bisa meneruskannya," imbuh Hearn.

Baca juga: Jelang Pelantikan Biden, Trump Meninggalkan Gedung Putih untuk Terakhir Kalinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com