Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria Ditangkap Dekat Capitol AS karena Membawa Pistol dan 500 Butir Amunisi

Kompas.com - 17/01/2021, 10:45 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang pria Virginia ditangkap pada Jumat (15/1/2021) ketika mencoba memasuki area terlarang dekat Capitol Amerika Serikat (AS) dan memiliki 500 amunisi yang tak terdaftar.

Melansir The New York Times, polisi Capitol AS menangkap pria bernama Wesley A Beeler (31) itu di pos pemeriksaan keamanan di Washington DC.

Seorang pejabat penegak hukum federal mengatakan bahwa Beeler bekerja sebagai kontraktor dan diketahui tidak punya keterkaitan apa pun dengan ekstremis.

Baca juga: Kerusuhan Capitol Hill Dirancang Sejak Jauh-jauh Hari, Polisi Kecolongan

Beeler mengaku bahwa dia adalah petugas keamanan di Washington, terlambat masuk kerja dan lupa bahwa senjatanya masih ada di dalam truknya.

"Saya berhenti di pos pemeriksaan setelah tersesat di D.C. karena saya anak kampung," kata Beeler kepada The Post

Penangkapan itu dilakukan ketika para penegak hukum berusaha membentengi Washington jelang Hari Pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden pada Rabu, 20 Januari mendatang.

Para penegak hukum khawatir apabila para ekstremis yang berani pada kerusuhan 6 Januari lalu kembali melakukan kekerasan.

Baca juga: Penyerbuan Capitol Hill Disebut Terencana dan Dibantu Orang Dalam, Ini Buktinya...

Sebuah "zona hijau" militer sedang dibangun di pusat kota dengan para anggota Garda Nasional membanjiri kota dan pagar logam telah dipasang di sekitar halaman Capitol.

Semua itu dilakukan sebelum pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden.

Beeler yang berasal dari Front Royal, Virginia telah berkendara dengan truknya ke pos pemeriksaan dekat halaman Capitol pada Jumat malam.

Dia menyerahkan surat izin masuk yang tidak sah, menurut pernyataan petugas kepolisian Capitol pada Sabtu.

Baca juga: Ikut Kerusuhan Gedung Capitol, 2 Polisi Ini Akhirnya Diringkus

Petugas yang bernama Roger Dupont mengatakan dia telah memeriksa bahwa Beeler tidak punya wewenang membawa amunisinya masuk ke Capitol.

Petugas yang menggeledah truk Beeler menemukan bahwa pria itu memiliki beberapa stiker bumper terkait senjata, dan menemukan pistol Glock yang terisi.

Sebanyak 509 peluru untuk pistol dan 21 selongsong peluru juga ditemukan, kata polisi. Beeler juga mengakui memiliki pistol Glock di bagian konsol truk ketika dia ditanya apakah ada senjata di dalam mobil.

Beeler didakwa dengan lima kejahatan, termasuk kepemilikan senjata dan amunisi di Washington tanpa registrasi.

Baca juga: Siaga 24 Jam, Gedung Capitol Berubah Jadi “Barak” Garda Nasional AS

Dia dan pengacaranya tidak menanggapi permintaan komentar pada Sabtu, tetapi dalam wawancaranya dengan The Post, Beeler membantah memiliki 500 butir amunisi.

Meski begitu, ayah dari Beeler, Paul Beeler mengatakan bahwa putranya adalah ayah dari empat orang anak yang bekerja sebagai petugas keamanan di dekat halaman Capitol beberapa hari terakhir.

Paul juga menjelaskan bahwa putranya punya pengalaman kerja sebagai petugas keamanan di tempat lain di Washington selama bertahun-tahun.

Beeler memiliki lisensi keamanan pribadi aktif di Virginia dan disetujui untuk membawa senjata api saat bertugas di sana, menurut situs web negara.

Baca juga: Trump Sebut Pendukungnya yang Sebabkan Kekacauan di Capitol adalah Perusuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com