Beberapa orang Peru yang juga jengah pada kondisi negara saat itu, turun ke jalan untuk memprotes pemerintah dan menyerukan pencopotan semua politisi.
Dengan dukungan publik yang besar pada September 2018 setelah dia menyerukan referendum, ribuan orang Peru melakukan konvoi untuk mendukung proposalnya dan memprotes Kongres.
Ipsos melaporkan bahwa peringkat kepuasan masyarakat pada Vizcarra mencapai puncak pada Desember 2018, yaitu 66 persen. Keberaniannya membubarkan kongres, juga membuatnya mendapat pengakuan di tingkat internasional.
The Washington Post menggambarkannya sebagai "presiden populer yang tak terduga." Dia disebut telah menangani tugas monumental membasmi korupsi yang meluas di negara Amerika Selatan.
The Economist menulis “Dengan memperjuangkan perang melawan korupsi, Vizcarra telah mencapai prestasi langka sebagai Presiden Peru yang populer".
Vizcarra digambarkan sebagai seorang pelopor. Keyakinan politiknya banyak dipengaruhi oleh sang ayahnya, Cesar Vizcarra Vargas, yang merupakan anggota Aliansi Revolusi Populer Amerika (APRA).
Ayahnya juga pernah menjabat sebagai walikota Moquegua dan anggota Majelis Konstituante 1978.
Vizcarra mengatakan bahwa bimbingan sang ayah membuatnya prihatin tentang masalah-masalah sosial. Termasuk kemampuannya untuk mendengarkan dan melangkah demi langkah dalam mencapai sesuatu.
Vizcarra melihat dukungan dari para pendukungnya sebagai “pembangun jembatan,” yang mampu menengahi situasi yang rumit. Partai-partai sayap kiri memuji upaya anti korupsi Vizcarra, pembubaran kongresnya. Mereka berupaya untuk membuatnya kembali maju menjabat lewat pemilihan umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.