Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Joseph Stalin dan Sejarah Kelam Rusia di Genggaman Pemimpin Otoriter

Kompas.com - 09/01/2021, 22:52 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Kerusuhan berdarah di Parlemen Amerika Serikat (AS) memberi preseden buruk pada sistem demokrasi yang selama ini dipromosikan negara adidaya ini.

Melansir 9News pada Kamis (7/1/2021), dengan tegas Presiden Terpilih Joe Biden dalam tanggapannya mengatakan: "Pemandangan kekacauan di Capitol tidak mencerminkan Amerika yang sebenarnya."

Namun gambaran mengerikan penerobosan “rumah wakil rakyat” Amerika Serikat pada Rabu (6/1/2021), telanjur “dimanfaatkan” menjadi narasi yang salah bagi pemimpin anti-demokrasi saat ini.

"Mereka yang di negara kita suka merujuk pada teladan (AS), harus mempertimbangkan kembali pandangan yang dianggap maju," kata sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin melansir CBS News pada Jumat (8/1/2021).

Putin sendiri telah banyak dikritik karena menekan lawan politiknya menggunakan pasukan keamanan negara, hingga mengendalikan aliran informasi di Rusia.

Sebuah tindakan yang juga dilakukan pendahulunya yang punya sejarah kepemimpinan mengerikan, yaitu Joseph Stalin.

Stalin (1878-1953) adalah diktator Uni Soviet (Rusia saat ini) dari 1929 hingga 1953. Lewat kepemimpinannya, Uni Soviet diubah dari masyarakat petani menjadi negara adidaya industri dan militer.

Namun selama pemerintahannya, teror dan jutaan warganya sendiri tewas selama pemerintahan brutal itu.

Baca juga: Presiden Putin: Alexei Navalny Akan Mati, Jika Rusia Dalang yang Meracuninya

Masa muda Soso

Pria yang memiliki nama asli Ioseb Dzhugashvili ini, lahir dalam kemiskinan. Dia adalah putra ketiga dari empat bersaudara yang lahir dari Ekaterina Georgievna Geadze (Keke) dan Vissarion (Beso) Djugashvili.

Tetapi dia adalah satu-satunya yang bertahan melewati masa kanak-kanak. Pernikahan orang tua Stalin penuh gejolak, ayahnya sering memukuli istri dan putranya.

Tapi Keke menyadari bahwa Soso, panggilan Stalin saat anak-anak, adalah anak yang sangat cerdas. Dia berharap anaknya bisa menjadi seorang pendeta Ortodoks Rusia. Oleh karena itu, dia melakukan segala upaya untuk pendidikan Stalin.

Stalin berprestasi di sekolah dan mendapatkan beasiswa ke Seminari Teologi Tiflis pada tahun 1894. Namun, ada tanda-tanda bahwa Stalin tidak ditakdirkan untuk menjadi imam.

Sebelum masuk seminari, Stalin bukan hanya seorang anggota paduan suara. Dia juga pemimpin geng jalanan yang kejam. Terkenal karena kekejaman dan penggunaan taktiknya yang tidak adil, geng Stalin mendominasi jalanan yang kasar di Gori.

Sejak muda dia sudah terlibat dalam politik revolusioner, hingga kegiatan kriminal.

Baca juga: Sah, Putin Bakal Kebal Hukum jika Tak Lagi Menjabat Jadi Presiden Rusia

Terbelit kasus kriminal

Stalin banyak mengenal tentang karya Karl Marx selama di seminari. Dia kemudian bergabung dengan partai sosialis lokal.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com