TEHERAN, KOMPAS.com – Iran menembakkan rudal jelajahnya pada Kamis (14/1/2021) sebagai bagian dari latihan Angkatan Laut Iran di Teluk Oman.
Penembakan rudal jelajah tersebut dilakukan ketika Amerika Serikat (AS) menyiagakan kapal selam bertenaga nuklirnya di perairan Teluk Arab.
Pada akhir Desember 2020, Angkatan Laut AS mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir yang dilengkapi rudal ke kawasan Teluk Arab di tengah ketegangan terus meningkat dengan Iran.
Kapal selam USS Georgia itu didampingi oleh dua kapal penjelajah berpeluru kendali yakni USS Port Royal dan USS Philippine Sea saat berlayar melalui Selat Hormuz.
Baca juga: Kapal Tankernya Masih Ditahan Iran, Korea Selatan Minta Bantuan Qatar
Angkatan Laut Iran merekam latihan tersebut. Dalam rekaman video latihan itu, apa yang tampak seperti kapal selam USS Georgia muncul sebagaimana dilansir dari ABC.
Kendati demikian, Iran tidak mengidentifikasi atau menyebut secara rinci nama kapal selam tersebut. Namun, Iran memperingatkan agar kapal selam itu menghindar.
Saat dimintai komentar atas penampakan kapal selam yang dilaporkan itu, Juru Bicara Armada Kelima Angkatan Laut AS Komodor Rebecca Rebarich enggan memerincinya.
"Kami tidak berbicara tentang operasi kapal selam,” ujar Rebarich.
Baca juga: Menlu AS Sebut Iran sebagai Bajak Laut di Selat Hormuz
Pada Kamis malam, media yang dikelola pemerintah Iran mengklaim adanya kapal asing yang dilaporkan bermaksud mendekati latihan Angkatan Laut Iran.
Kapal asing tersebut dilaporkan segera menjauh ketika diberi peringatan oleh angkatan Laut Iran.
Latihan itu sendiri berlangsung selama dua hari dan dimulai pada Rabu (13/1/2021). Hari pertama latihan ditandai dengan peluncuran kapal terbesar milik Angkatan Laut Iran.
Selama akhir pekan, Garda Revolusi Iran menggelar parade angkatan laut di Teluk Arab, tak lama setelah menahan sebuah kapal tanker berbendera Korea Selatan di Selat Hormuz.
Baca juga: Lagi, Iran Akan Eksekusi Pegulat Mehdi Ali Hosseini di Tengah Protes
Pekan lalu, Iran mengerahkan pesawat tak berawak untuk melakukan manuver drone skala besar di separuh negara.
Saluran televisi milik pemerintah Iran memberitakan peluncuran rudal tersebut namun tidak menginformasikan seberapa jauh jangkauannya atau detail lainnya.
Pada Juli 2020, Iran mengatakan akan menguji coba rudal jelajah dengan jangkauan sekitar 280 kilometer.
"Musuh harus tahu bahwa setiap pelanggaran dan invasi perbatasan laut Iran akan menjadi sasaran rudal jelajah dari pantai dan laut," kata Laksamana Hamzeh Ali Kaviani, juru bicara latihan tersebut.
Baca juga: Iran Tepis Tuduhan Jadi Markas Baru Al-Qaeda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.