WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang pria yang membawa bendera Konfederasi dalam demonstrasi di Gedung Capitol, AS, diidentifikasi dan ditangkap.
Foto Kevin Seefried yang berasal dari Delaware langsung viral, buntut kerusuhan yang terjadi pada 6 Januari.
Seefried langsung dilacak Badan Penyelidik Federal (FBI) setelah anaknya, Hunter, membual bagaimana mereka berdua bisa terlibat.
Baca juga: Ikut Kerusuhan Gedung Capitol, 2 Polisi Ini Akhirnya Diringkus
Jaksa penuntut menyatakan, keduanya bagian dari massa yang mengonfrontasi Kepolisian Capitol, dan masuk lewat kaca yang pecah.
Keduanya dicekal dengan tuduhan masuk bangunan terlarang tanpa izin, merendahkan gedung pemerintah, dan berbuat tak pantas di Capitol.
Berdasarkan dokumen pengadilan, ayah dan anak itu mengaku perbuatannya saat menyerahkan diri ke FBI pada Selasa (12/1/2021).
Bendera Konfederasi yang dikibarkan Seefried dalam kerusuhan itu dianggap sebagai simbol, seperti dikutip Sky News Kamis (14/1/2021).
Sebabnya, bendera itu adalah bentuk upaya Konfederasi untuk mengembalikan lagi perbudakan saat Perang Saudara.
Direktur FBI Christopher Wray mengatakan, pihaknya sudah menangkap 100 orang berkaitan dengan kerusuhan pekan lalu.
Baca juga: Siaga 24 Jam, Gedung Capitol Berubah Jadi “Barak” Garda Nasional AS
Wray menuturkan, kini mereka bersiap terhadap potensi kericuhan saat Joe Biden dilantik pada 20 Januari.
"Kami tengah memntau individu yang berniat mengulangi kerusuhan yang dia buat di pekan lalu," tegas Wray.
Dia menjelaskan sejak kericuhan 6 Januari, FBI sudah mengidentifikasi lebih dari 200 orang yang dianggap provokator.
"Jadi kami tahu di mana kalian berada. Berani untuk berulah lagi, maka agen FBI akan datang menjemputmu," ancamnya.
Baca juga: Aksi Pemberontakan dalam Sejarah Dunia: dari Penyerbuan Bastille hingga Gedung Capitol
Di Pennsylvania, seorang pensiunan pemadam kebakaran ditahan setelah diduga dia melempar alat pemadam api ke polisi.
Kebanyakan dari mereka yang ditangkap rata-rata membual di media sosial mengenai perbuatan mereka saat unjuk rasa pekan lalu.
Dilaporkan FBI saat ini tengah memeriksa sekitar 100.000 foto dan video yang bertebaran di media sosial untuk mengungkap pelaku lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.