Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Perbuatan Anaknya, Pria yang Bawa Bendera Konfederasi di Demo Capitol Ditangkap

Kompas.com - 15/01/2021, 10:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang pria yang membawa bendera Konfederasi dalam demonstrasi di Gedung Capitol, AS, diidentifikasi dan ditangkap.

Foto Kevin Seefried yang berasal dari Delaware langsung viral, buntut kerusuhan yang terjadi pada 6 Januari.

Seefried langsung dilacak Badan Penyelidik Federal (FBI) setelah anaknya, Hunter, membual bagaimana mereka berdua bisa terlibat.

Baca juga: Ikut Kerusuhan Gedung Capitol, 2 Polisi Ini Akhirnya Diringkus

Jaksa penuntut menyatakan, keduanya bagian dari massa yang mengonfrontasi Kepolisian Capitol, dan masuk lewat kaca yang pecah.

Keduanya dicekal dengan tuduhan masuk bangunan terlarang tanpa izin, merendahkan gedung pemerintah, dan berbuat tak pantas di Capitol.

Berdasarkan dokumen pengadilan, ayah dan anak itu mengaku perbuatannya saat menyerahkan diri ke FBI pada Selasa (12/1/2021).

Bendera Konfederasi yang dikibarkan Seefried dalam kerusuhan itu dianggap sebagai simbol, seperti dikutip Sky News Kamis (14/1/2021).

Sebabnya, bendera itu adalah bentuk upaya Konfederasi untuk mengembalikan lagi perbudakan saat Perang Saudara.

Direktur FBI Christopher Wray mengatakan, pihaknya sudah menangkap 100 orang berkaitan dengan kerusuhan pekan lalu.

Baca juga: Siaga 24 Jam, Gedung Capitol Berubah Jadi “Barak” Garda Nasional AS

Wray menuturkan, kini mereka bersiap terhadap potensi kericuhan saat Joe Biden dilantik pada 20 Januari.

"Kami tengah memntau individu yang berniat mengulangi kerusuhan yang dia buat di pekan lalu," tegas Wray.

Dia menjelaskan sejak kericuhan 6 Januari, FBI sudah mengidentifikasi lebih dari 200 orang yang dianggap provokator.

"Jadi kami tahu di mana kalian berada. Berani untuk berulah lagi, maka agen FBI akan datang menjemputmu," ancamnya.

Baca juga: Aksi Pemberontakan dalam Sejarah Dunia: dari Penyerbuan Bastille hingga Gedung Capitol

Di Pennsylvania, seorang pensiunan pemadam kebakaran ditahan setelah diduga dia melempar alat pemadam api ke polisi.

Kebanyakan dari mereka yang ditangkap rata-rata membual di media sosial mengenai perbuatan mereka saat unjuk rasa pekan lalu.

Dilaporkan FBI saat ini tengah memeriksa sekitar 100.000 foto dan video yang bertebaran di media sosial untuk mengungkap pelaku lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com