Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Bangun Pusat Karantina 3.000 Unit Saat Capai Nol Kasus Covid-19

Kompas.com - 15/01/2021, 07:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

BEIJING, KOMPAS.com - China segera membangun pusat karantina berisi 3.000 unit isolasi untuk mengantisipasi lonjakan infeksi, yang saat ini berada di titik nol kasus virus corona.

Melansir dari Daily Mail pada Kamis (14/1/2021), lebih dari 600 pekerja dan lebih dari 100 mesin bekerja 24 jam non-stop di suhu di bawah 0 derajat celcius.

Pembangunan ini bertujuan untuk melengkapi sebagian besar kamp isolasi dalam 3 hari, kata pihak otoritas.

Pembangunan darurat mencakup 82 hektar dan sedang didirikan di Provinsi Hebei, China utara, yang telah menjadi titik fokus wabah terbaru paling serius di negara itu.

Baca juga: Malaysia Umumkan Keadaan Darurat Nasional Tangani Virus Corona

Ketika China berada di puncak wabah virus corona awal tahun lalu, negara itu membangun beberapa rumah sakit khusus virus corona serta fasilitas isolasi darurat di pusat bencana Wuhan dengan kecepatan yang mengesankan.

Bangunan terbaru dari kamp khusus karantina dimulai pada Kamis (14/1/2021) di Zhengding county pinggiran kota Shijiazhuang setelah pemerintah mendesak.

Setidaknya 20.000 penduduk lokal harus meninggalkan rumah mereka dan pindah ke fasilitas isolasi yang ditunjuk pemerintah sejak kelompok kasus mulai muncul di Distrik Gaocheng di Shijiazhuang pada awal Januari.

Masih belum jelas berapa banyak orang yang akan diisolasi di kamp Zhengding, tetapi para pekerja diharapkan membangun 3.000 unit menggunakan bahan prefabrikasi untuk menampung pasien yang dicurigai terkena virus corona.

Berita itu muncul ketika China telah berjuang untuk menahan kebangkitan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir di beberapa provinsi di utara.

Baca juga: Malaysia Darurat Nasional, antara Motif Politik atau Demi Virus Corona...

Itu juga terjadi ketika para ahli dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) tiba di Wuhan untuk menyelidiki asal-usul pandemi.

Wabah terbaru, muncul di Provinsi Hebei yang mengelilingi Beijing, telah menyebabkan lebih dari 20 juta orang diisolasi, pembatasan perjalanan langsung, dan pengujian luas.

Pada Kamis, negara itu mencatat angka infeksi harian tertinggi sejak 5 Maret dengan 138 kasus baru. Itu juga melaporkan kematian akibat virus corona pertama dalam 8 bulan.

Pihak berwenang mengatakan bahwa 124 kasus baru adalah infeksi lokal, 81 di antaranya dilaporkan di Provinsi Hebei di sekitar Beijing dan 43 di Heilongjiang.

Dengan kasus terberat yang ditemukan di ibu kota provinsi Hebei, Shijiazhuang, sebuah kota dengan 11 juta penduduk, pemerintah setempat memberikan perintah darurat pada hari Kamis untuk membangun pusat karantina besar-besaran di Kabupaten Zhengding.

Proyek tersebut, yang dipimpin oleh China Railway Construction Cooperation, menempati lahan seluas 82 hektar, dan "konstruksi dasarnya" akan selesai dalam tiga hari, menurut pemberitahuan pemerintah yang dirilis hari ini.

Baca juga: WHO: Penyelidikan Asal-usul Virus Corona Bukan untuk Cari Salah Siapa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com