Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang: Schwerer Gustav, Meriam Terbesar Sejagat Raya Milik Nazi

Kompas.com - 12/01/2021, 15:14 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Pada awal Perang Dunia II, Nazi Jerman menghadapi tantangan berat untuk menjebol pertahanan Perancis.

Sang lawan membangun benteng beton di Jalur Maginot, salah satu yang terkuat dan terpanjang pada masa perang.

Benteng tersebut membentang dari perbatasan Perancis-Swiss-Jerman di selatan, sampai ke sisi utara.

Baca juga: Kisah Perang: Tank Fury dan Cerita-cerita yang Tak Diungkap di Film

Pembangunannya dimulai sejak akhir 1920-an, yang membutuhkan waktu hampir 10 tahun untuk menyelesaikannya.

Jalur Maginot sendiri dilengkapi persenjataan lengkap, mulai dari anti-tank hingga sejumlah artileri, yang bisa menangkal serangan darat maupun udara.

Potret tak bertanggal Kanselir Nazi Jerman Adolf Hitler (1889-1945). AFP PHOTO/HEINRICH HOFFMANN Potret tak bertanggal Kanselir Nazi Jerman Adolf Hitler (1889-1945).
Adolf Hitler yang berambisi menginvasi Perancis tidak kehilangan akal. Pada 1941, dia memerintahkan produsen senjata dan ahli metalurgi Jerman, Gustav Krupp, untuk menciptakan senjata yang bisa meruntuhkan benteng Maginot.

Dilansir National Interest, Hitler menetapkan spesifikasi kelas berat untuk senjata penghancur benteng Maginot.

Baca juga: Kisah Perang: Chuck Yeager, Manusia Pertama yang Menembus Kecepatan Suara

Senjata tersebut harus bisa menembus dinding beton setebal 7 meter atau 1 meter baja. Moncongnya berdiamater 80 cm dan larasnya sepanjang 30 meter.

Untuk mengangkut senjata itu, dibutuhkan kendaraan sepanjang 47 meter, tinggi 12 meter, dengan berat 1.350 ton, agar bisa menembakkan peluru seberat 10 ton.

Saking besarnya, War History Online menyebutkan, 22 orang bisa berdiri sejajar di laras senjata itu.

Singkat cerita, sang senjata raksasa pun jadi dan dinamakan Schwerer Gustav, yang dalam bahasa Inggris berarti The Great Gustav.

Hanya dipakai sebentar

Meriam Dora, saudara Schwerer Gustav milik Nazi di awal Perang Dunia II.WIKIMEDIA COMMONS Meriam Dora, saudara Schwerer Gustav milik Nazi di awal Perang Dunia II.
Sebenarnya, selain Schwerer Gustav, ada juga meriam besar lainnya bernama Dora.

Namun, senjata raksasa itu cuma dipakai sebentar di pertempuran Stalingrad. Jerman langsung menariknya saat Soviet mengancam akan menghancurkan Dora.

Akhirnya Dora dirusak dan ditemukan di barat oleh pasukan Amerika Serikat.

Sementara itu, Schwerer Gustav menjalani debutnya pada musim semi 1942 dalam pertempuran Sevastopol di Krimea. Gustav menembakkan 50-an peluru di sana.

Baca juga: Kisah Perang Anglo-Zanzibar: Baru 2 Menit Sultan Kabur, Istana Hancur, 38 Menit Selesai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com