Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Menangguhkan Akun, Facebook Kini Blokir Frasa Ini

Kompas.com - 12/01/2021, 14:05 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber The Hill

WASHINGTON, KOMPAS.com - Facebook mengumumkan penghapusan konten di platformnya yang berisi frasa "Stop the Steal" (hentikan pencurian), setelah kerusuhan yang dilakukan oleh massa pro-Trump di Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) minggu lalu.

"Kami sekarang menghapus konten yang mengandung frasa “Stop the Steal” berdasarkan kebijakan Koordinasi Bahaya dari Facebook dan Instagram," kata perusahaan itu dalam sebuah unggahan blognya pada Senin (11/1/2021), melansir The Hill.

Menurut pemberitahuan itu, langkah itu dilakukan dua bulan setelah menghapus grup bernama "Stop the Steal", yang telah mengumpulkan lebih dari 300.000 anggota.

Group tersebut menyebarkan informasi yang salah tentang pemilu.

Perusahaan teknologi itu menyatakan akan tetap mengizinkan percakapan yang kuat terkait hasil pemilu dan itu akan terus berlanjut. Namun langkah tambahan ini tetap dilakukan menjelang pelantikan Presiden AS.

Sebab ada upaya berkelanjutan untuk mengatur acara yang bertentangan dengan hasil pemilu presiden AS, yang dapat menyebabkan kekerasan.

Istilah tersebut juga digunakan oleh mereka yang terlibat dalam kekerasan Rabu (6/1/2021) di DC.

Baca juga: Facebook: Ada Kampanye Sesat Rusia Targetkan Afrika dan Timur Tengah

"Mungkin perlu beberapa waktu untuk meningkatkan penegakan kami atas langkah baru ini, tetapi kami telah menghapus sejumlah besar pos," lanjutnya.

Perusahaan mengatakan timnya akan bekerja sepanjang waktu untuk menegakkan kebijakannya menjelang pelantikan Presiden Terpilih Biden.

Pusat Operasi Integritas Facebook akan bekerja setidaknya hingga 22 Januari, untuk memantau dan menanggapi ancaman secara real time.

“Kami sudah mengaktifkannya menjelang pemilihan putaran kedua Georgia dan penghitungan suara Electoral College dalam pemilihan presiden AS oleh Kongres. Kami memperpanjang itu karena kekerasan di Gedung Capitol minggu lalu," perusahaan menambahkan.

Facebook juga akan melanjutkan penghentian sementara iklan di AS yang berkaitan dengan politik atau pemilu. Artinya, platform itu tidak mengizinkan iklan dari politisi, termasuk Presiden Trump.

Langkah tersebut mengikuti keputusan perusahaan baru-baru ini untuk menangguhkan akun Presiden Trump.

Terakhir, Presiden ke-45 AS itu sempat mengunggah konten tentang kerusuhan di Gedung Capitol minggu lalu. Dia meminta para pendukungnya untuk pulang, tetapi juga mengulangi klaim palsu yang menuduh adanya penipuan pemilih presiden AS.

Baca juga: Facebook dan Instagram Akan Hapus Semua Klaim Palsu soal Vaksin Covid-19

CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan pada Kamis (9/1/2021), bahwa penangguhan akan diperpanjang sampai pelantikan Biden.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com