"Keputusannya menggunakan platformnya untuk memaafkan daripada mengutuk tindakan pendukungnya di Gedung Capitol telah benar-benar mengganggu orang di AS dan di seluruh dunia," kata Zuckerberg saat itu.
"Kami yakin risiko membiarkan Presiden terus menggunakan layanan kami selama periode ini terlalu besar."
Facebook adalah salah satu dari sejumlah perusahaan teknologi yang membatasi akun Trump atau memblokir beberapa kontennya dalam beberapa hari terakhir.
Aksi tersebut ramai-ramai dilakukan perusahaan media sosial AS setelah kerusuhan di Gedung Capitol oleh pendukung presiden yang menentang hasil pemilihan November.
Twitter juga menangguhkan akun Trump minggu lalu setelah posting yang dia buat tentang kerusuhan. Mengikuti langkah Facebook dan YouTube dalam menghapus video pernyataan yang dia berikan saat membahas peristiwa tersebut.
Mereka saat itu merujuk pada kebijakan perusahaan mengenai klaim dan kekerasan pemilu yang disengketakan.
Baca juga: Serba-serbi Pilpres AS: Facebook Blokir Grup yang Menyerukan Angkat Senjata untuk Dukung Trump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.