Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jair Bolsonaro: Brasil Sudah Rusak, Bos

Kompas.com - 06/01/2021, 15:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BRASILIA, KOMPAS.com - Presiden Brasil Jair Bolsonaro dengan enteng menyebut negaranya sudah rusak, dengan dia tak bisa berbuat apa pun.

Pernyataan Bolsonaro itu terjadi setelah pemerintahannya menghentikan subsidi yang digunakan memerangi kemiskinan saat Covid-19.

Subsidi itu dihentikan saat penyebaran virus corona di Brasil semakin buruk, dengan korban tewas hampir mencapai 200.000 orang.

Baca juga: Wakil Presiden Brasil Hamilton Mourao Positif Covid-19

"Brasil sudah rusak, bos. Saya tidak bisa berbuat apa pun," kata Bolsonaro saat menyapa salah satu pendukungnya di Brasilia.

Presiden Brasil berjuluk "Donald Trump dari Negeri Tropis" itu mengaku ingin membuat modifikasi pada skema pengurangan pajak.

Tetapi, Jair Bolsonaro menyalahkan pers yang disebutnya terlalu memberitakan Covid-19. "Mereka sama sekali tak berkarakter," kritiknya.

Reformasi yang dimaksud adalah janjinya saat kampanye untuk menaikkan jumlah pendapatan yang tidak kena pajak.

Bolsonaro menyalahkan kolapsnya ekonomi "Negeri Samba" karena lockdown yang dibuat gubernur negara bagian demi mencegah virus corona.

Meski jumlah korban meninggal karena corona meningkat, popularitas si presiden juga meroket berkat bantuan kepada 68 juta rakyat Brasil.

Baca juga: 2 Kawan Trump, Presiden Brasil dan Presiden Meksiko, Akhirnya Ucapkan Selamat ke Biden

Tetapi pada Januari, bantuan yang sudah diberikan sembilan bulan terakhir itu terpaksa dihentikan karena tekanan pasar yang khawatir dengan naiknya utang negara.

Marcelo Neri, Direktur Pusat Kebijakan Sosial Yayasan Getulo Vargas berujar, Brasil terancam berada di tepi jurang sosial.

Sementara Andre Perfeito dari kelompok investasi Necton menuturkan betapa pun tegasnya ucapan Bolsonaro, baginya itu hanya retorika belaka.

"Saya hanya melihatnya sebagai retorika berargumen daripada upaya menyeimbangkan pengeluaran publik," ujar dia.

Perfeito menjelaskan, dia melihat situasinya sudah jelas di mana pemerintah tak hanya kurang uang, namun juga kurang rencana.

Baca juga: Presiden Brasil Dorong Ketidakpercayaan Rakyatnya terhadap Vaksin Covid-19

Apalagi, raksasa di kawasan Amerika Selatan tersebut tak punya momentum yang jelas kapan mereka bakal memulai vaksinasi Covid-19.

Kekhawatiran terhadap sepak terjang Jair Bolsonaro mencuat setelah jumlah kasus infeksi maupun kematian terus meningkat.

Dalam 24 jam terakhir seperti dikutip AFP Rabu (6/1/2020), Brasil mencatatkan 1.171 korban meninggal dan 60.000 kasus baru.

Otoritas kesehatan setempat mengungkapkan, jumlah itu bisa saja meningkat karena publik masih berada dalam selebrasi Natal dan Tahun Baru.

Baca juga: Presiden Brasil: Penyuntikan Vaksin Virus Corona Tidak Wajib

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com