Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Kritik Rencana Vaksin Pemerintahan Trump 'Jauh Tertinggal di Belakang'

Kompas.com - 30/12/2020, 06:04 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WILMINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden mengkritik pemerintahan Trump pada Selasa (29/12/2020) karena distribusi vaksin Covid-19 dinilai lambat.

Biden memperkirakan bahwa "segalanya akan menjadi lebih buruk sebelum bisa menjadi lebih baik" terkait pandemi.

“Kita harus jujur, beberapa minggu dan bulan ke depan akan menjadi sangat sulit, sangat sulit bagi bangsa kita. Mungkin yang terberat selama seluruh pandemi ini,” kata Biden dalam sambutannya di Wilmington, Delaware, AS.

Komentarnya itu muncul ketika pandemi virus corona telah menewaskan lebih dari 336.000 orang Amerika.

Para ahli telah memperingatkan bahwa perjalanan liburan dan pertemuan dapat memicu lonjakan lagi dalam kasus infeksi virus bahkan ketika virus telah melonjak di negara bagian secara nasional.

Baca juga: Joe Biden: Pemerintahan Trump Halang-halangi Proses Transisi

Biden mendorong orang Amerika untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang akan datang dan meramalkan bahwa "segala sesuatunya akan menjadi lebih buruk sebelum dapat menjadi lebih baik."

Dia juga memantau pemerintahan Trump atas upaya vaksinasi mereka, memperingatkan bahwa proyek, yang dijuluki Operation Warp Speed, tampak bergerak lebih lambat dari yang dibutuhkan.

“Seperti yang sudah lama saya takuti dan peringatkan, upaya untuk mendistribusikan dan mengelola vaksin tidak berjalan sebagaimana mestinya,” ujar Biden.

Awal bulan ini, pejabat pemerintahan Trump mengatakan bahwa mereka berencana mendistribusikan 20 juta dosis vaksin pada akhir tahun.

Tetapi menurut data yang diberikan oleh Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) AS, baru lebih dari 11,4 juta dosis yang telah didistribusikan dan hanya 2,1 juta orang yang telah menerima dosis pertama mereka.

Dengan laju kecepatan seperti itu, Biden berkata, "perlu bertahun-tahun, bukan bulan, untuk memvaksinasi rakyat Amerika."

Baca juga: Pemimpin Militer AS bersiap jika Trump Gunakan Cara Ini untuk Jegal Biden

Presiden terpilih, yang akan menjabat pada 20 Januari itu mengatakan bahwa dia telah mengarahkan timnya untuk mempersiapkan "upaya yang jauh lebih agresif, dengan lebih banyak keterlibatan federal dan kepemimpinan, untuk mengembalikan semua ke jalurnya."

Dikutip AFP, Biden juga berkata bahwa "Rencana vaksin administrasi Trump jauh tertinggal di belakang," dia berjanji akan "menggerakkan langit dan bumi" alias mengerahkan semua upaya agar AS melaju ke arah yang benar.

Dia menetapkan tujuan untuk memberikan 100 juta suntikan vaksin dalam 100 hari pertamanya di kantor, tetapi mengatakan untuk mencapai itu, kecepatan vaksinasi harus ditingkatkan lima hingga enam kali menjadi 1 juta suntikan sehari.

Meskipun dengan kecepatan seperti itu, Biden mengakui bahwa "masih perlu waktu berbulan-bulan untuk membuat mayoritas orang Amerika divaksinasi."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com