Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Siber Hantam AS Bertubi-tubi, Joe Biden Kecam Donald Trump

Kompas.com - 23/12/2020, 10:58 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden mengecam reaksi Presiden AS Donald Trump atas sejumlah serangan siber yang menyusupi berbagai lembaga penting di AS.

Dilansir dari The New Daily, para ahli meyakini serangan siber tersebut merupakan hasil kerja intelijen Rusia.

Biden mengatakan, dia menyangkal pernyataan Trump yang menyebut serangan siber terhadap AS masih terkendali.

Biden menambahkan jika dia resmi dilantik menjadi Presiden AS pada 20 Januari 2021, dia berjanji tak akan memberi ampun terhadap serang siber itu.

Baca juga: Serangan Hacker Bertubi-tubi, Pakar Keamanan di AS Kewalahan

Aksi serangan siber yang terungkap pekan lalu lalu setidaknya telah menyerang enam lembaga pemerintah AS dan menyebabkan ribuan perusahaan AS terekspos.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memperkirakan serangan siber tersebut tampaknya dilakukan oleh pemerintah Rusia.

Pernyataan Pompeo kontras dengan pernyataan Trump yang mengatakan bahwa upaya penyusupan itu mungkin ulah para aktor China.

“Ini adalah risiko besar dan terus berlanjut. Saya tidak melihat bukti bahwa itu terkendali. Saya tidak melihat apapun,” Biden kepada wartawan di Wilmington, Delaware, AS.

Baca juga: Lembaga Nuklir AS Diserang Hacker, Pejabat: Serangan Terburuk dalam Sejarah Amerika

Bahkan, imbuh Biden, Kementerian Pertahanan AS tidak memberikan informasi apa pun kepadanya meski proses transisi kekuasaan telah dimulai.

Biden juga menyalahkan Trump karena dianggap telah melucuti pertahanan AS terhadap serangan dunia siber.

Dia menambahkan bahwa pemerintahan Trump gagal memprioritaskan keamanan siber.

Biden, yang mengalahkan Trump dalam pilpres AS, mengatakan pemerintahannya akan mengambil langkah-langkah yang penting untuk menanggapi pelanggaran tersebut.

Baca juga: Setelah Kemenkeu dan Kemendag, Hacker Serang Kementerian Energi AS

Halaman:

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com