Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/12/2020, 11:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANGKOK, KOMPAS.com - Ribuan foto seksual milik selir Raja Thailand, Sineenat Wongvajirapakdi, diduga sengaja disebarkan kepada aktivis anti-monarki. Hal ini diduga berkaitan dengan intrik dan persaingan dalam Kerajaan Thailand.

Ada sekitar 1.400 selfie yang dilaporkan secara eksplisit menggambarkan seksualitas, diduga telah dicuri dari selir berusia 35 tahun itu.

Sebelumnya, perempuan yang akrab dipanggil Koi dibebaskan dari penahanan awal tahun ini setelah menghabiskan sepuluh bulan di penjara.

Dia telah dituduh bermusuhan dengan ratu, tetapi sekarang telah dinyatakan "bersih." Koi sudah dikembalikan ke perannya sebagai permaisuri resmi Raja Maha Vajiralongkorn yang berusia 68 tahun.

Diduga, foto-foto telanjang miliknya dikirim awal tahun ini kepada Andrew MacGregor Marshall, kritikus Inggris terkemuka yang aktif menyoroti isu soal Thailand.

Baca juga: Foto Seksual Sineenat Selir Raja Thailand Bocor ke Publik

Ada juga yang dikirim ke Pavin Chachavalpongpun, seorang akademisi Thailand yang tinggal di Jepang. Dia juga menghadapi tuntutan pidana di Thailand atas kritiknya terhadap monarki.

Kepada The Daily Beast, Marshall mengatakan memutuskan untuk mengungkap kepada publik bahwa dia telah mendapat foto-foto itu setelah Chachavalpongpun membuka temuanya. Chachavalpongpun telah merilis beberapa gambar yang tidak terlalu sensual.

Menurutnya, pada Agustus, saat Koi diterima kembali ke rumah kerajaan, dia menerima sepucuk surat yang dikirim ke alamat lama yang tidak lagi dia tinggali.

Surat itu berisi kartu memori SD. Dikirimkan menggunakan "alamat pengirim palsu" yang sesuai dengan markas besar badan intelijen Jerman di Berlin.

“Ada 1.400 foto dari empat iPhone yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah foto yang sangat mesra” terangnya.

Baca juga: Melihat Cara Raja Thailand Urus Negara dari Jerman Ditemani Rombongan Selir

“Saya membuat keputusan untuk tidak menerbitkannya. Mereka jelas telah dikirim kepadaku tanpa persetujuannya. Tapi aku juga hanya melihat ini sebagai permainan kelompok politik (faksi) di istana.”

Sebelumnya pada Agustus, rumahnya di Skotlandia diawasi. Ancaman ditinggalkan di depan pintu. Periode itu menurutnya, cukup mengkhawatirkan. Jadi dia tidak berharap ikut terseret ke dalam politik istana.

Tapi kemudian, Chachavalpongpun merilis beberapa gambar, dan mendeskripsikan konten lainnya. Dia beralasan melakukan itu untuk mengekspos kepalsuan citra yang coba digambarkan keluarga Kerajaan Thailand.

Marshall akhirnya merasa pantas untuk mendukung tindakan tersebut dengan juga mengungkapkan telah menerima foto-foto yang sama.

"Dari waktu terjadinya semuanya, itu jelas merupakan upaya untuk menyabotase kembalinya dia (Koi) ke pengadilan," kata Marshall.

Baca juga: PBB Minta Thailand Ubah Hukum Anti-Penghinaan Monarki “Lese Majeste”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Awalnya Dikira Kucing, Wanita Ini Selamatkan Bayi Macan Kumbang Lalu Merawatnya Hingga Dewasa

Awalnya Dikira Kucing, Wanita Ini Selamatkan Bayi Macan Kumbang Lalu Merawatnya Hingga Dewasa

Global
Serang Balik Rusia, Ukraina Evakuasi Semua Anak di Dekat Zaporizhzhia

Serang Balik Rusia, Ukraina Evakuasi Semua Anak di Dekat Zaporizhzhia

Global
Pro-Kontra Kerja 4 Hari Seminggu di Jerman

Pro-Kontra Kerja 4 Hari Seminggu di Jerman

Global
Hakim AS: Trump Tipu Bank dan Asuransi Saat Bangun Kerajaan Real Estat

Hakim AS: Trump Tipu Bank dan Asuransi Saat Bangun Kerajaan Real Estat

Global
Terjebak di Lift Macet Perusahaan, Gaji Karyawan Ini Malah Dipotong karena Telat

Terjebak di Lift Macet Perusahaan, Gaji Karyawan Ini Malah Dipotong karena Telat

Global
Hina Pria Beratribut Wagner, Warga Belarusia Dipaksa Minta Maaf di Depan Kamera

Hina Pria Beratribut Wagner, Warga Belarusia Dipaksa Minta Maaf di Depan Kamera

Global
PBB Terus Ingatkan Bahaya Perlombaan Senjata Nuklir Walau Tak Digubris

PBB Terus Ingatkan Bahaya Perlombaan Senjata Nuklir Walau Tak Digubris

Global
Ketika Beckham dan Ronaldo Tampil di Asian Games untuk India...

Ketika Beckham dan Ronaldo Tampil di Asian Games untuk India...

Global
Rusia Klaim AS dan Inggris Bantu Ukraina Serang Armada Laut Hitam di Crimea

Rusia Klaim AS dan Inggris Bantu Ukraina Serang Armada Laut Hitam di Crimea

Global
Pemenang Lotre Rp 31,67 Triliun di AS Dikritik karena Beli Mansion Mewah

Pemenang Lotre Rp 31,67 Triliun di AS Dikritik karena Beli Mansion Mewah

Global
Putin Beri Deadline Menhan Rusia, Hentikan Serangan Balasan Ukraina Sebelum Oktober

Putin Beri Deadline Menhan Rusia, Hentikan Serangan Balasan Ukraina Sebelum Oktober

Global
Filipina Nekat Singkirkan Penghalang Karang di Laut Sengketa, China Merespons Pedas

Filipina Nekat Singkirkan Penghalang Karang di Laut Sengketa, China Merespons Pedas

Global
Bos Evergrande, Xu Jiayin, Ditahan Polisi China

Bos Evergrande, Xu Jiayin, Ditahan Polisi China

Global
Rusia Pertimbangkan Ikut China Setop Impor Makanan Laut dari Jepang Buntut Limbah Fukushima

Rusia Pertimbangkan Ikut China Setop Impor Makanan Laut dari Jepang Buntut Limbah Fukushima

Global
Korut Peringatkan PBB, Semenanjung Korea Berisiko Perang Nuklir

Korut Peringatkan PBB, Semenanjung Korea Berisiko Perang Nuklir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com